Punya Duit Rp 50 T, Danantara Tender Proyek Kelola Sampah Akhir Bulan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 01/10/2025 18:50 WIB
Foto: CEO BPI Danantara Rosan Roeslani (kiri) berbicara usai Rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rabu (1/10/2025). (CNBC Indonesia/ Zefanya Aprilia)

Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkapkan bahwa penerbitan Patriot Bond sudah sepenuhnya terserap. CEO Danantara, Rosan Roeslani menyampaikan bahwa target penghimpunan dana Rp50 triliun sudah tercapai, dan akan digunakan untuk proyek pengelolaan sampah menjadi energi atau waste to energy (WtE).

"Patriot bonds kan, alhamdulillah sesuai dengan target sebesar Rp50 triliun sudah fully subscribed, lah ya. Dan kita itu, dana itu kita akan menggunakan untuk Waste to Energy. Jadi memang in line, jadi dananya juga siap, sudah beres, masuk, kemudian Waste to Energy-nya kita launching," jelas Rosan selepas Rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rabu (1/10/2025).

Rosan mengharapkan pada akhir Oktober, Danantara dapat memulai proses tender untuk proyek WtE tersebut.


Ia kemudian menegaskan kembali bahwa proses penerbitan Patriot Bond sudah selesai.

"Tapi untuk Patriot Bond itu sudah selesai ya. Pokoknya dana ini sudah full, tercapai Rp50 triliun itu yang bisa disampaikan," tegas Rosan.

Ia merincikan, dana yang terhimpun akan fokus dikucurkan untuk proyek WtE dan juga proyek-proyek energi baru dan terbarukan (EBT).

Pada kesempatan yang sama, Rosan menyampaikan bahwa Kementerian Investasi dan Hilirisasi dan BKPM akan menampilkan berbagai proyek, termasuk proyek WtE di Indonesia International Sustainability Forum.

Ia menyebut peluncuran program tersebut akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama baru saja dilakukan kemarin denga melibatkan para kepala daerah serta Menteri Dalam Negeri RI. Rosan menyebut tahap kedua akan melibatkan Kadin dan seluruh asosiasinya.

"Kalau waste to energy memiliki suatu hal yang baru ya yang diharapkan bisa kita gelar di 33 kota. Tapi pada saat ini saja ternyata apakah keinginannya atau appetitenya juga sangat-sangat tinggi," pungkasnya.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sektor Pilihan Saat Harga Emas Naik - Era Baru Menkeu Purbaya