Tangkis Pelemahan Rupiah, Bos BI Agresif Kerahkan Semua Instrumen

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 26/09/2025 08:11 WIB
Foto: Gubernur BI, Perry Warjiyo. (dok ISEI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah tertekan menghadapi dolar Amerika Serikat (AS). Kemarin, Kamis (25/9/2025), rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS.

Merujuk data Refinitiv, mata uang garuda terdepresiasi hingga 0,39% atau naik ke level Rp16.735/US$. ini menjadikan pelemahan rupiah dalam enam hari beruntun.


Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo akhirnya buka suara soal pelemahan rupiah tersebut. Dia menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF," kata Perry dalam pernyataannya, Jumat (26/9/2025).

Perry menuturkan BI yakin bahwa seluruh upaya yang dilakukan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, sesuai nilai fundamentalnya.

Selain itu, dia mengatakan BI juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar Rupiah dapat tercapai dengan baik.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Tembus Rp16.750 per Dolar AS