
Rupiah Dibuka Turun, Dolar AS ke Rp16.360

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Selasa (29/7/2025).
Melansir dari Refinitiv, nilai tukar rupiah mengalami koreksi 0,15% di level Rp16.360/US$, yang merupakan level terendahnya sejak 25 Juni 2025.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB terpantu turun tipis 0,02% pada level 98,61.
Nilai tukar rupiah diperkirakan masih berada di bawah tekanan pada hari ini, seiring dengan penguatan signifikan indeks dolar AS pada perdagangan Senin (28/7/2025). DXY tercatat naik 1,01%, mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap mata uang Negeri Paman Sam.
Penguatan dolar AS terjadi setelah tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa pada akhir pekan lalu (27/7). Kesepakatan ini dipandang sebagai sinyal meredanya ketegangan dagang, sehingga meningkatkan kepercayaan pelaku pasar global. Alhasil, investor kembali memburu aset berdenominasi dolar AS, yang memberi tekanan tambahan pada rupiah yang masih sensitif terhadap fluktuasi indeks dolar.
Tekanan terhadap rupiah juga diperkuat oleh sikap hati-hati pelaku pasar menjelang pengumuman kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan Rabu malam atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Konsensus pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%, dengan peluang pemangkasan baru terbuka pada September mendatang. Jika proyeksi ini terealisasi, maka selisih suku bunga antara The Fed dan Bank Indonesia (BI) akan semakin menyempit, berpotensi memicu arus keluar modal asing.
Seperti diketahui, BI telah memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2025, masing-masing 25 basis poin pada Januari, Mei, dan Juli, sehingga saat ini berada di level 5,25%. Bank sentral juga membuka peluang pemangkasan lanjutan seiring prakiraan inflasi yang tetap rendah dan nilai tukar yang stabil.
"BI ke depan masih melihat ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025).
"Kebijakan suku bunga tetap konsisten dengan prakiraan inflasi yang rendah dalam kisaran sasaran 2,5% sampai 1%," tambahnya.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rupiah Ambruk ke Rp16.635 per USD, Dekati Level Saat 1998
