The Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Respons Beda-Beda
Jakarta, CNBC Indonesia — Bursa saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada Kamis (18/9/2025), menyusul keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memangkas suku bunga acuan sesuai ekspektasi. Investor kini menanti sinyal lanjutan kebijakan moneter global, termasuk dari Bank of Japan (BoJ).
Mengutip CNBC.com, Kamis (18/9/2025), Ketua The Fed Jerome Powell menyebut pemangkasan bunga kali ini sebagai langkah "risk management cut" alih-alih respons terhadap pelemahan ekonomi yang signifikan. The Fed juga mengindikasikan akan ada dua kali pemangkasan tambahan pada 2025, satu kali pada 2026, satu lagi di 2027, dan tidak ada pemangkasan pada 2028.
Pergerakan pasar Asia pun beragam. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,44% ke 44.989,30, sementara Kospi Korea Selatan menguat 0,56% ke 3.432,67. Namun, ASX/S&P 200 Australia melemah 0,91% ke 8.738,40. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong diperdagangkan di level 26.829, sedikit lebih rendah dibanding penutupan sebelumnya di 26.908,39.
Di sisi lain, BoJ memulai pertemuan kebijakan dua harinya. Mayoritas ekonom memperkirakan bank sentral Jepang akan menahan suku bunga di level saat ini. Namun, HSBC menilai ada peluang kenaikan bunga 25 basis poin pada Oktober yang bisa mendorong suku bunga kebijakan menjadi 0,75%.
"Pejabat BoJ sedang mencari tanda-tanda ketahanan ekonomi. Data PDB kuartal II yang lebih baik dari ekspektasi pasar menunjukkan sinyal positif. Namun, risiko pelemahan perdagangan global tetap membayangi," tulis ekonom HSBC dalam risetnya.
Dari Wall Street, indeks saham AS ditutup bervariasi usai sesi perdagangan volatil. Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 260,42 poin atau 0,6% ke 46.018,32 setelah sempat menyentuh rekor tertinggi. Sementara itu, S&P 500 turun tipis 0,1% ke 6.600,35 dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,3% ke 22.261,33.
(mkh/mkh)