
Dukung KUR Perumahan, Bos Danantara Sebut Uang Rp 25 Triliun di BTN

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bersama perbankan akan segera menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan untuk perluasan akses pembiayaan rumah bagi masyarakat dan pelaku UMKM.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengatakan, pihaknya mendukung penuh melalui Himbara untuk membantu mengatasi kebutuhan perumahan atau backlog perumahan sebanyak 15 juta rumah.
"Oleh sebab itu, kita memberikan subsidi bunga kurang lebih antara 5,5-6% untuk program KUR perumahan ini yang kita alokasikan Rp130 triliun pada tahun ini," kata CEO BPI Danantara Rosan Perkasa Roeslanisaat ditemui di Balai Kartini Lippo Nusantara, Selasa (15/9).
Menurutnya, jika penyerapan kredit untuk perumahan berjalan dengan baik, maka terbuka kemungkinan peluang untuk mengalokasikan anggaran dengan jumlah yang lebih besar di tahun 2026.
"Jadi tahun depan kita bisa lihat lagi untuk memperbesar alokasi KUR untuk perumahan yang dilakukan oleh Kementerian, oleh Pak Ara (Menteri PKP) ini," sebutnya.
Ia menekankan, apalagi, kucuran dana untuk perbankan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang sebesar Rp 200 triliun tersebut sudah masuk ke PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebesar Rp 25 triliun.
"Itu pun bisa dipergunakan secara baik dan benar kembali lagi untuk mendukung program-program perumahan yang memang adalah bidang dari BTN," pungkasnya.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan program ini akan segera diluncurkan pada pertengahan Oktober 2025 di Surabaya, Jawa Timur. Adapun Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan hadir untuk meresmikan.
"Direncanakan pertengahan bulan depan lah, minggu ke-2 Oktober. Tadi Bapak Presiden menyatakan akan hadir," ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/9/2025).
Airlangga menjelaskan selain KUR perumahan, pemerintah juga mendorong sosialisasi KUR pekerja migran serta memperkuat ekosistem KUR agar optimal.
"Jadi kita akan mendorong ekosistem KUR capaiannya, kemudian yang kedua juga terkait dengan KUR perumahan, dan ketiga KUR pekerja migran. Jadi itu kita akan dorong sosialisasi," tegasnya.
Menteri UMKM Maman Abdurrachman menjelaskan bahwa KUR saat ini akan menjadi empat klaster. Yakni KUR UMKM, KUR perumahan, KUR pekerja migran, dan KUR padat karya.
Adapun alokasi anggaran untuk KUR UMKM sebesar Rp 280 triliun dan KUR perumahan Rp 130 triliun.
"Kami sedang mempersiapkan agenda 2 hal yang nanti akan diselenggarakan di bulan Oktober antara minggu pertama atau minggu kedua," ujar Maman saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (16/9/2025).
Adapun sejak Januari hingga 14 September 2025, realisasi KUR mencapai Rp 190 triliun dengan 3,24 juta debitur. Terdiri dari 1,05 juta debitur baru dan 1,08 juta debitur graduasi.
"Alhamdulillah, realisasi KUR kita dari 1 Januari sampai 14 September 2025 sudah mencapai Rp190 triliun," tegas Maman saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Selasa (16/9/2025).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menjelaskan dana yang akan disalurkan melalui UMKM sebesar Rp 13 triliun dan Rp 117 triliun lainnya akan dialokasikan untuk sisi supply.
"Itu nanti buat UMKM-UMKM itu sudah disiapkan dana Rp13 triliun. Ya, Rp13 triliun itu bisa buat nanti homestay, yang punya restoran, yang online di rumahnya, begitu. Kalau dari segi supply itu ada Rp117 triliun. Itu sudah bisa buat kontraktor, developer, dan toko bangunan," ujarnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Danantara Gandeng Qatar Investment Authority Buat Kelola Dana Rp67,5 T
