Masuk Bisnis Ini, Emiten Grup Djarum (DATA) Anggarkan Rp1 Triliun

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Selasa, 09/09/2025 14:50 WIB
Foto: Public Expose PT Remala Abadi Tbk. (CNBC Indonesia?Zefanya Aprilia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penyedia internet yang baru saja diakuisisi Grup Djarum, PT Remala Abadi Tbk. (DATA) langsung tancap gas dan agresif masuk ke beberapa bisnis, dengan yang utama menjajaki bidang teknologi jaringan Fiber to the Home (FTTH).

Direktur Utama DATA, Agus Setijono mengatakan pihaknya membidik pembangunan 500.000 jaringan FTTH sepanjang tahun ini. Untuk itu, DATA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1 triliun. Agus merincikan, lebih dari 50% anggar dialokasikan untuk pembangunan FTTH retail.

"Kebanyakan tuh untuk bangun retail FTTH. Karena kita udah punya kabel Java Backbone itu, kan sudah dari tahun lalu tuh kita sudah beli. Cuma belum diaktifasi. Nah tahun ini itu kita mau aktifkan," ujar Agus selepas public expose DATA di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2025).


Lantas, capex juga dialokasikan untuk pembelian aset properti untuk mengoperasikan jaringan internet, yang menjadi point of presence (POP).

Dalam pembangunan tersebut, Remala menandatangani MoU dengan sejumlah mitra, yang mencakup:

1. PT Huawei Tech Investment

Kerjasama terkait dukungan teknologi dan solusi strategis, meliputi:

a. Layanan internet residensial hingga 10 Gbps
b. Solusi keamanan jaringan anti-DDoS (Distributed Denial of Service)
c. Implementasi Software Defined Wide Area Network (SD-WAN)
d. Penyediaan perangkat Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) untuk backbone utama Remala

2. PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI)

Kerjasama terkait Dukungan penyediaan material telekomunikasi, termasuk kabel laut, kabel terestrial, dan aksesoris pendukung, disertai koordinasi teknis dan informasi dalam pengembangan jaringan Remala ke area yang lebih luas

3. PT Voksel Electric Tbk

Kerjasama terkait Rencana pembelian kabel backbone oleh Remala, meliputi proses permintaan harga, negosiasi teknis dan komersial, penyusunan perjanjian pembelian, hingga pengiriman dan implementasi kabel untuk mendukung ekspansi sebanyak 5 juta homepass.

4. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (Triasmitra) dan PT Jejaring Mitra Persada

Penandatangan kerjasama yang mencakup Indefeasible Right of Use (IRU) untuk empat backbone yang sudah eksisting yaitu Kabel Darat (Inland) Ultimate Java Backbone (UJB), Sistem Komunikasi Kabel Laut Jakarta - Surabaya (SKKL Jayabaya), SKKL Anyer - Kalianda, dan Inland Cable SDCS (Surabaya - Denpasar Cable System) serta satu backbone yang sedang persiapan dibangun yaitu SKKL Rising 8 Segmen Jakarta - Batam. SKKL Rising 8 ini akan dibangun oleh JMP Bersama dengan mitra strategisnya yaitu PT Mora Telematika Indonesia, Tbk (IDX: MORA). Kelima infrastruktur backbone yang perjanjian kerjasamanya hari ini ditandatangi, seluruhnya merupakan aset strategis sebagai bagian dari ekosistem infrastruktur telekomunikasi nasional. Disamping itu, terdapat rencana pembelian kabel backbone selanjutnya oleh Remala yaitu SKKL Batam - Singapore (MIC-2) yang saatini sedang dalam tahap finalisasi

5. Guangzhou V-Solution Telecommunication Technology Co., Ltd (Vsol)

Kerjasama terkait Komitmen pengadaan 1.000.000 unit perangkat Optical Network Terminal (ONT) yang dapat mensupport layanan internet rumah tangga up to 1 Gbps Remala

6. PT Kosmos Wavelength Technology

Kerjasama penyediaan kabel distribusi dan infrastruktur kabel jaringan ke rumah pelanggan, penyelarasan aspek teknis dan komersial, serta dukungan administratif dan legalitas kerja sama yang mendukung 5 juta home connect. 

Terkait sumber dana capex untuk rencana ini, Agus mengatakan itu berasal dari bisnis operasional dan pembiayaan bank. Selain itu, dari para investor termasuk Grup Djarum yang baru menjadi investor DATA.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Demo Reda, IHSG & Rupiah Kompak Menguat di Awal Pekan