Saham Terbang 100%, Anak Pendiri DATA dan Komut GULA Borong

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
08 August 2025 15:11
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) melaporkan perubahan komposisi pemegang sahamnya. Emiten kemasan berbahan kertas itu melaporkan pertambahan kepemilikan saham dari dua investor individual yang memiliki lebih dari 5% saham PPRI.

Antara lain, Budi Aditya Erna Mulyanto yang memborong 97.176.400 saham PPRI dengan harga beli Rp159 pada 5 Agustus 2025. Maka, anak pendiri PT Remala Abadi Tbk. (DATA) itu merogoh kocek sebesar Rp15,45 miliar.

Sebelum transaksi, Budi memiliki 50 juta saham PPRI. Setelahnya, kepemilikan tersebut bertambah menjadi 147.176.400 saham PPRI atau setara dengan 13,69%.

Selanjutnya, pada tanggal 7 Agustus 2025, Irsyad Hanif menyerok sebanyak 140 juta saham PPRI dengan harga beli Rp50 per saham. Lantas, Komisaris Utama PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) itu membayar Rp7 miliar untuk transaksi itu.

Total portofolio kepemilikan Irsyad di PPRI bertambah menjadi 167.806.200 saham PPRI atau setara 15,60%. Sebelum transaksi itu, ia memiliki 27.806.200 saham.

Baik Budi dan Irsyad sama-sama menunjuk Direktur PPRI, Dillon Sutandar sebagai penerima kuasa dalam transaksi pembelian yang mereka lakukan.

"Tujuan dari transaksi, investasi jangka panjang. Status kepemilikan saham, langsung," kata Dillon dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (8/8/2025).

Sementara itu, pada tanggal 7 Agustus 2025, Direktur Utama PPRI, Catur Jatiwaluyo melaporkan telah melepas seluruh kepemilikan saham PPRI atau sebesar 140 juta, setara 13,02%.

"Tujuan dari transaksi, divestasi. Status kepemilikan langsung," kata Catur dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (8/8/2025).

Sementara itu, PPRI telah melesat 111,59% dalam sepekan terakhir. Saham itu kini berada di posisi harga 292 per saham.

Mengingatkan saja, sepanjang tahun ini, saham PPRI telah dua kali dicap BEI dengan status unusual market activity (UMA) alias pergerakan saham yang terjadi di luar kebiasaan. Pertama, PPRI mendapatkan status UMA pada 13 Februari 2025, kemudian 22 Juli 2025.

Sebagai informasi, Budi merupakan anak pendiri Remala Abadi,  Eddy Mulyanto. Budi kemudian menghibahkan sahamnya kepada Verah Wahyudi Singgih Wong, yang kini pemegang 40% saham DATA. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mencekam, Potret Bursa Efek Indonesia Saat IHSG Ambruk 6,12%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular