IHSG Melesat 1,17% Ditopang Bangkitnya Saham Blue Chip
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan dibuka melesat 1,17% atau naik 90 poin ke 7.826,32 pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (2/9/2025) di tengah kondisi politik yang masih menantang.
Penguatan ini terjadi setelah dua hari perdagangan beruntun terkoreksi dalam.
Nilai transaksi saham hingga jeda makan siang mencapai Rp 8,6 triliun yang melibatkan 21 miliar saham dalam 1,16 juta kali transaksi. Adapun 592 saham tercatat menguat, 105 melemah dan 105 lainnya saham stagnan.
Seluruh sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh properti, barang baku dan teknologi.
Saham-saham emiten blue chip dengan kapitalisasi pasar jumbo tercatat menjadi penggerak utama kinerja IHSG hari ini.
Emiten teknologi penyedia pusat data milik Toto Sugiri dan Salim, DCI Indonesia (DCII), tercatat menjadi penopang utama kinerja IHSG. Saham DCII naik 2,67% ke Rp 331.000 per saham dan menyumbang kenaikan 9,26 indeks poin.
Lalu ada sejumlah saham emiten tambang yang ikut jadi penggerak kinerja IHSG hari ini yakni AMMN, ANTM dan BRMS.
Sejumlah saham blue chip lain yang ikut menopang kinerja IHSG hari ini termasuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bayan Resources (BYAN).
Efek aksi demonstrasi yang masih berlanjut tampaknya masih menjadi sentimen utama pergerakan pasar modal Tanah Air.
Dari Pasar Asia-Pasifik sebagian besar menguat kala para investor mencermati pertemuan para pemimpin Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia termasuk Xi Jinping, Vladimir Putin dan Narendra Modi.
Ketidakpastian tarif AS diprediksi masih akan membebani sentimen pasar. Hal ini terjadi setelah pengadilan banding federal AS pada hari Jumat memutuskan bahwa sebagian besar tarif global Presiden Donald Trump ilegal.
Pada awal perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,31%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,28%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,45%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,14%, adapaun S&P/ASX 200 Australia turun 0,41%.
Efek demo yang terjadi sejak pekan lalu berimbas kurang baik bagi IHSG pada perdagangan kemarin. Akan tetapi IHSG mampu memangkas penurunannya. IHSG sempat terjun 3,45% di level 7.560,73, sebelum pada akhirnya hanya terkoreksi 1,21% di level 7.736,07.
Demo di Jakarta yang harusnya terjadi pada hari kemarin, ditunda menjadi hari ini Selasa (2/9/2025). Selain itu, demo yang terjadi di beberapa kota pada hari kemarin seperti salah satunya di DIY yang dilakukan oleh Aliansi Jogja ke area Gedung DPRD DIY, berjalan dengan tertib dan damai. Hal ini mendorong sebagian investor kembali masuk ke dalam pasar saham Tanah Air.
Hari ini IHSG diharapkan dapat bergerak di zona positif usai rilisnya beberapa data ekonomi. Akan tetapi masih terdapat tantangan mulai dari aksi demo yang akan terjadi di Jakarta hari ini.
(fsd/fsd)