KLH Bakal Dorong Swasta dan BUMN Buat Ramaikan Transaksi Bursa Karbon
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI berniat untuk penggalangan unit karbon secara meluas, guna mendorong transaksi karbon di Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon.
Staf Ahli Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya KLH. Noer Adi Wardojo mengatakan pihaknya akan membuka komunikasi seluas-luasnya terhadap pihak swasta. Selain itu, mereka juga melakukan pertemuan dengan lembaga yang bergerak di bidang penilaian skema karbon dan verifikasi skema kredit karbon.
"Semuanya kita ketemui, dan kita ajak semuanya untuk, ayo ini Indonesia punya kesempatan yang sangat besar untuk memanfaatkan instrumen-instrumen ini. Tidak hanya dari sisi nilai ekonominya, tetapi juga beneran ini adalah ada manfaatnya untuk perbaikan lingkungan di Indonesia. Jadi semangatnya untuk ke sana," ujar Adi selepas Green Summit 2025 di Graha Nandhika Sucofindo, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, yang penting dalam mendorong transaksi karbon adalah membuka kesempatan kepada semua pihak untuk bekerja sama. Tidak terkecuali, perusahaan pelat merah.
Adi mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah wakil pemerintah yang diharapkan dapat menjadi contoh dalam menerapkan kegiatan usaha yang rendah karbon, berkelanjutan, dan hijau.
"Jadi penting untuk BUMN menunjukkan keteladanan, leadership-nya. Jadi kita akan sering-sering untuk ketemu dengan teman-teman BUMN, mari tunjukkan leadership-nya," imbuh Adi.
Untuk diketahui, perdagangan unit karbon di IDX Carbon mencapai 1,6 juta ton CO2 ekuivalen Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), hingga Juli 2025. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp77,85 miliar.
(fsd/fsd)