Profil Bank Binsani yang Selamat dari Hasil Merger 4 Bank

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 11:59 WIB
Foto: Bank Binsani. (Dok. Bank Binsani)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Bina Sejahtera Insani (Binsani) atau Bank Binsani telah resmi melebur dengan PT BPR Rejeki Insani, PT BPR Dutabhakti Insani, dan PT BPR Bina Kharisma Insani pada 16 Agustus 2025 lalu. Bank Binsani menjadi surviving entity yang kini berkantor pusat di Karanganyar, Jawa Tengah.

Pasca merger, total aset Bank Binsani tembus Rp1,45 triliun per 16 Agustus 2025. Jumlah itu didominasi oleh total liabilitas yang tercatat tembus Rp1,31 triliun, dan sisanya total ekuitas tercatat sebesar Rp142,96 miliar.


Aksi merger besar-besaran Bank Binsani ini menjadi yang terbaru di industri BPR. Konsolidasi BPR memang sudah didorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar jumlahnya yang saat ini mencapai sekitar 1.300 bank bisa menyusut menjadi 1.000.

Bank Binsani sebanarnya adalah pemain lama, hampir menyentuh usia 40 tahun, dan telah melewati berbagai krisis keuangan. BPR tersebut sudah berdiri sejak tahun 1988, menyusul Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1998 (Pakto 88) yang dikeluarkan Pemerintah RI dan Bank Indonesia (BI).

"Pada waktu itu para Pendiri BPR INSANI GROUP melihat, bahwa para pengusaha kecil di daerah banyak sekali yang mengalami kesulitan untuk memanfaatkan jasa-jasa perbankan karena dinilai belum 'bankable'," tulis Bank Binsani dalam laman resminya, dikutip Rabu (27/8/2025).

Dengan adanya kesempatan melalui Pakto 88 tersebut, para pendiri ingin membantu teman-teman pengusaha menengah dan kecil di daerah agar bisa memanfaatkan jasa-jasa perbankan, baik untuk menunjang kebutuhan permodalan, menabung, maupun melakukan transaksi keuangan lainnya.

Lantas, pada bulan Agustus tahun 1989 berdirilah 2 BPR INSANI GROUP, yaitu PT BPR BINA SEJAHTERA INSANI (BINSANI) di Palur dan PT BPR REJEKI INSANI (RINSANI) di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Satu tahun kemudian, pada bulan Oktober 1990, berdiri PT BPR DUTABHAKTI INSANI (DINSANI) di Cepu. Adapun pendirian 3 PT BPR tersebut dikarenakan peraturan yang ada pada waktu itu belum memperbolehkan dibukanya kantor cabang BPR di luar wilayah kabupaten dari kantor pusatnya.

Selanjutnya pada tahun 2003, kantor pusat PT BPR REJEKI INSANI direlokasi dari Pedan ke Kota Solo dan berkantor di Ruko Lojiwetan, sedangkan kantor di Pedan berubah status menjadi kantor cabang. Kini, Bank Binsani telah telah meningkatkan jumlah kantor operasional yang ada menjadi 33 kantor pelayanan.


(Zefanya Aprilia/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kredit Bank Tumbuh 7,77% di Juni 2025, Sektor Tambang Unggul