
Ekonomi RI Sudah Kembali 5%, BI Kok Tetap Turunkan Suku Bunga?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memastikan terus mencermati ruang untuk menurunkan suku bunga acuan lebih lanjut, meskipun ekonomi kuartal II-2025 telah mengalami perbaikan dengan pertumbuhan di luar ekspektasi seluruh pakar dan pelaku ekonomi sebesar 5,12%.
Per Agustus 2025, dewan gubernur Bank Indonesia bahkan kembali menurun suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5%. Penurunan ini menjadi yang keempat kalinya sepanjang tahun ini.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juli Budi Winantya mengatakan, perlunya penurunan suku bunga BI rate ke depan karena kapasitas ekonomi Indonesia masih bisa dipacu untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.
"Kapasitas perekonomiannya masih bisa didorong lebih tinggi lagi," ucap Juli dalam agenda diskusi di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).
Mengutip pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Juli mengatakan, output gap Indonesia masih negatif, sehingga ruang untuk pertumbuhan lebih tinggi dengan mempertimbangkan stabilitas inflasi dan nilai tukar, masih bisa terus dipacu.
"Pak Gubernur menyampaikan bahwa kita terus mencermati ruang penurunan BI rate lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi," tegas Juli.
Saat perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,12% pada kuartal II-2025, Juli mengingatkan tekanan inflasi bahkan masih mampu terjaga di level kisaran target BI 2,5% plus minus 1%. Inflasi per Juli 2025 tercatat sebesar 2,37%.
Lalu, stabilitas kurs juga masih terus bisa dijaga BI. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Agustus 2025 (hingga 19 Agustus 2025) menguat sebesar 1,29% (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2025.
"Dengan stabilitas nilai tukar ini tentunya juga inflasi barang-barang impor bisa tetap terkendali, dan kapasitas perekonomian Indonesia ini masih cukup untuk memenuhi permintaan yang timbul," papar Juli.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Tahan Suku Bunga Acuan di 5,50%, Ini Alasannya!
