Di-backing LPS, Perbankan Makin Pede Jaga Dana Nasabah

Teti Purwanti & Elga Nurmutia & Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
20 August 2025 17:30
Suasana diskusi panel sesi ke dua dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana diskusi panel sesi ke dua dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perbankan menjadi salah satu industri dengan regulasi paling ketat di Tanah Air dalam menjalankan operasionalnya. Namun demikian masyarakat masih sering tergiring isu atau opini yang berkembang perihal keamanan dana di sistem perbankan. Di sinilah posisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi sangat penting.

Tingkat literasi keuangan yang belum maksimal tidak bisa dimungkiri menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat "Konoha" sangat mudah termakan isu. Hal ini yang coba dijelaskan oleh para praktisi dan narasumber dalam event LPS Financial Festival 2025. Event yang digelar Trans Media Group ini diharapkan bisa mengangkat tingkat melek keuangan masyarakat, sehingga bisa lebih bijak dan cerdas dalam mengelola keuangan. 

Dihelat dua hari (20-21 Agustus) di Regale International Convention Centre, Medan, narasumber bankir yang hadir mewakili industri perbankan angkat bicara dan memberikan berbagai masukan dan penjelasan kepada peserta mengenai persoalan "trust issue" tersebut. Mulai dari pemblokiran rekening dormant oleh Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) hingga masih maraknya penipuan secara daring.

"Untuk setiap bank, apalagi bank besar seperti kami punya aturan yang jelas, bisa mengajukan pembukaan (blokir). Per hari ini sudah banyak sekali yang dibuka (blokir karena PPATK). Tapi yang paling penting, jangan takut taruh uang di bank, daripada di bawah bantal. Kalau di bank itu selama 3T terjadi, dijamin Rp2 Miliar (oleh LPS)," ujar Direktur Operations PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Timothy Utama dalam sesi Business Talks LPS Financial Festival 2025 di Medan, Rabu (20/8/2025) .

Sedikit informasi, 3T merujuk pada syarat klaim penjaminan dana nasabah yang layak bayar, yang ditetapkan oleh LPS. 3T merupakan singkatan dari Tercatat dalam pembukuan bank, Tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.

"Bahwa nomor 1 taruh uang di bank jangan takut. Uang yang diblokir (oleh PPATK) itu ada aturannya memang, Pada saat itu terjadi dan kita sudah lihat di masyarakat itu bergerak adanya masukan-masukan yang cukup tajam, dan diterima oleh pemerintah, langsung dibuka," jelas Timothy.

Setali tiga uang, Direktur Network and Retail Funding PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Aquarius Rudianto mengaku, imbas dari pemblokiran yang dilakukan PPATK memang cukup mempengaruhi segelintir nasabah untuk menarik dana simpanan, namun jumlahnya tidak banyak dan nominal dananya tidak signifikan bagi sistem perbankan.

"Jadi itu memang ada dan netralisir hal itu. Bank itu adalah institusi yang highly regulated. Sehingga regulator banyak yang melihat. Jadi bank itu melakukan intermediasi dengan profesional. Semua bank di Indonesia itu bangun capability digital. Jadi bangunlah confidence bahwa bank akan menjaga profesionalisme, apalagi ada LPS di sini," tegasnya.

Sementara terkait penipuan secara daring yang menyasar rekening digital, para bankir yang hadir menyiapkan beberapa tips untuk menghindarinya.

Timothy menekankan pentingnya menjaga konsep "dompet" dalam digitalisasi saat ini. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menjaga rekening, yang notabene saat ini sudah banyak tersemat di dalam ponsel secara digital. Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dan tidak sembarangan membuka segala link atau attachment yang masuk ke ponselnya.

"Prinsipnya sama, pada dasarnya jangan kasih dompet fisik, kalau HP itu kata sandi. Titipan saya itu, jadi jangan mudah ketipu, seperti kita jaga dompet, digital itu sama. Semua bank akan jaga, tapi kalau dompet diserahkan (ke orang lain) susah. Jadi dengan kata lain awareness ini ditingkatkan," jelasnya.

Sedangkan Aquarius meminta masyarakat tidak menjadi alergi dengan adanya digitalisasi. Dia menyebut digital banking saat ini sudah menjadi keniscayaan untuk mempermudah dan mempercepat layanan perbankan kepada nasabah atau Masyarakat. Dari sisi bank juga selalu meningkatkan keamanan dari sisi sistem digitalnya, tinggal bagaimana nasabah melakukan hal serupa.

"Bank sudah berikan web site dan call center, lalu ada super app, entah itu BRImo, Livin', Byond. Itu dua hal yang tidak boleh keluar User ID dan password. Jadi enggak boleh kasih ke suami atau istrinya. Please jaga user ID dan password. Kedua, maintenance-nya dilakukan perubahan, dan cari yang susah, jangan yang gampang-gampang, jangan tanggal lahir dll, sambung Aquarius.

Tidak ketinggalan Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Anton Sukarna setuju bahwa keamanan password dan PIN itu bersifat pribadi dan perlu dijaga kerahasiaannya.

"Terkait ini saya punya saran, jika lebih dari 1 hp, untuk transaksi keuangan di yang komunikasi lebih rendah. Dan kalau telepon nyasar abaikan, jangan mudah download aplikasi karena kita tidak tahu pengaruhnya apa ke mobile banking kita," ucapnya.

Anton juga mengatakan, bahwa di bisnis perbankan dana dari para nasabah menjadi hal paling utama yang harus dilindungi.

Terkait keaman dana nasabah, LPS yang telah hadir selama 20 tahun juga memiliki andil sangat besar dalam memberikan keyakinan bagi Masyarakat untuk memanfaatkan institusi perbankan untuk menyimpan uangnya.

Lewat program penjaminan, LPS memberikan komitmennya dalam melindungi dana simpanan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, LPS memberikan penjaminan simpanan nasabah hingga senilai Rp2 miliar per bank. Hal ini tentunya dengan tetap mengacu pada syarat 3T dalam program penjaminan.

"Intinya sebagai LPS bahwa simpanan ada kalau terjadi apa-apa, dicabut izin usahanya (bank) tetap dijamin kalau murni itu memang tidak ada kesalahan nasabah. Itu kita bayar secepatnya 5 hari kerja. Nasabah jangan khawatir tetap saja simpanan diblokir bisa dibuka lagi tetap dijamin LPS," imbuh Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank LPS, Didik Madiyono. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beri Rasa Aman, LPS Bertugas Jaga Stabilitas Sistem Keuangan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular