Penuhi Ketersediaan Produk, Bos MDLA Ungkap Tantangan Industri Alkes

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk (MDLA), Krestijanto Pandji mengaku bahwa industri alat kesehatan dan farmasi masih memiliki sejumlah tantangan besar, salah satunya terkait distribusi. Pada industri ini produsen dituntut untuk terus memproduksi dan menjaga ketersediaan barang.
Padahal menurutnya, orang sakit tidak bisa diprediksi. Sehingga dibutuhkan proyeksi dan kesiapan data yang akurat demi menjaga arus distribusi tetap terjaga.
"Memang orang bilang sakit tidak bisa diprediksi, tapi paling tidak kami ingin kasih pelayanan obat di semua cabang tanpa ada kekurangan bahan, ketersediaan saat ini penting sekali," terang Krestijanto dalam CNBC Indonesia Health Summit 2025, Rabu (13/8/2025).
Krestijanto sendiri mengatakan, setiap produk kesehatan saat ini harus mudah dijangkau oleh masyarakat di seluruh daerah.
Bahkan pihaknya juga terus berinovasi dan memanfaatkan platform digital untuk menggapai masyarakat, khususnya Gen-Z.
"Anak Gen-Z ke apotek saja malas, makanya kami memberikan fasilitas digital platform untuk resep dan tidak resep secara online. Tapi sesuai dengan aturan yang berlaku dalam memberikan pelayanan obat-obatan yang baik," ujarnya.
Tidak hanya di dalam negeri, MDLA juga terus melebarkan sayapnya untuk memenuhi kebutuhan di luar negeri.
Terbaru, MDLA melalui entitas anak PT Deca MetricMedica (DMM) melakukan ekspor perdana produk alat kesehatan ke Kamboja dan Timor Leste pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Dalam ekspor kali ini, terdapat dua produk alat kesehatan unggulan yang dikirim dalam ekspor perdana ini adalah produk perawatan luka yaitu Stardec DecaFix dan Stardec DecaMed-T.
Adapun ekspor ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas pasar produk alat kesehatan dalam negeri ke mancanegara, sekaligus mendorong peran Indonesia sebagai pemain global di sektor alat kesehatan.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]