
Melesat 13,26%, Bank Jatim Bukukan Laba Rp 703 M di Semester I-2025

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencetak kinerja positif di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat dan ketidakpastian ekonomi. Hingga semester I-2025, Bank Jatim mencatat laba bersih (bank only) Rp 703 miliar, tumbuh 13,26% secara year on year (YoY).
Kinerja positif ini didukung oleh akselerasi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi penyaluran kredit dan transaksi nasabah, maupun momentum perbaikan kualitas aset yang terjaga. Plt. Direktur Utama Bank Jatim Arif Suhirman memaparkan, selain pertumbuhan laba yang positif, total aset Bank Jatim secara konsolidasi pada enam bulan pertama tahun ini sukses mencapai angka Rp 118,15 triliun atau naik 16,71% (YoY).
"Kami bersyukur bahwa Bank Jatim masih mampu membukukan kinerja yang cukup baik, terutama dalam perolehan laba bersih bank only. Kami berkomitmen akan selalu berusaha mewujudkan visi misi Bank Jatim menjadi BPD no. 1 di Indonesia," kata Arif dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
Dari sisi pertumbuhan kredit bank only, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 15,91% (YoY) atau senilai Rp 67,31 triliun. Menurutnya hal ini menjadi sinyal positif di tengah ekonomi nasional dan regional relatif masih mengalami tantangan.
"Hal ini menandakan masih terdapat kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat. Memang tidak dipungkiri akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan usaha dan pekerjaan baru, sehingga ekonomi dapat berputar dan tumbuh" ungkapnya.
Menurut Arif, ada beberapa fokus utama yang akan dilakukan Bank Jatim demi mempertahankan kinerja postifnya. Pertama, memfokuskan kembali kinerja kualitas asset. Caranya yaitu dengan memperbaiki struktur asset dan liabilities dengan penyaluran pinjaman yang lebih selektif, penyelesaian pinjaman yang optimal termasuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang sustainable.
Kedua, mengintegrasikan seluruh elemen bisnis, termasuk pemerintah daerah, UMKM, dan masyarakat ke dalam ekosistem digital yang terkait dan berkelanjutan. Ketiga, penerbitan obligasi yang merupakan aksi korporasi untuk mendukung ekspansi bisnis dan mengantisipasi pengetatan likuiditas. Hal ini merupakan rangkaian rencana strategis untuk menjadi BPD nomor satu di Indonesia.
Arif menambahkan, kinerja layanan digital banking dengan brand JConnect sepanjang Semester I 2025 juga berhasil mencetak angka yang positif. Pengguna JConnect Mobile pada Semester I tahun ini tumbuh 21,99% (YoY). Sementara untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 29,41 triliun, naik 6,56% dibanding Semester I-2024 (YoY).
Selanjutnya, user JConnect Internet Banking berada di angka 10.496 atau naik 15,89% (YoY) dengan jumlah transaksi sebesar Rp 5,70 triliun. Kemudian, jumlah jaringan unorganik yaitu Agen Jatim sepanjang Semester I-2025 sebesar 14.008 user atau tumbuh 38,68% (YoY) dengan jumlah transaksi sebesar Rp 190,06 miliar.
"Merchant QRIS kami sudah mencapai 167.598 atau tumbuh 25,20% (YoY) dengan jumlah transaksi sebesar Rp 916,36 miliar atau tumbuh 19,80 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY). Aplikasi digital untuk membantu pelayanan permintaan kredit yaitu Jatim Kilat juga tumbuh positif. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa layanan Bank Jatim semakin diterima oleh masyarakat luas," urai Arif.
Arif juga mengakui bahwa pertumbuhan bisnis bank yang semakin baik terjadi karena penyaluran kredit Bank Jatim mampu dijaga serta diiringi dengan memperkuat bisnis melalui sinergi Kelompok Usaha Bank (KUB). Sampai saat ini, sudah terdapat 1 (satu) anggota KUB Bank Jatim yaitu Bank NTB Syariah dan 4 (empat) kandidat anggota KUB Bank Jatim, yaitu, Bank Lampung, Bank NTT, Bank Sultra, dan Bank Banten.
Dalam menghadapi tantangan di semester kedua nanti, lanjut Arif, Bank Jatim telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menjaga momentum pertumbuhan antara lain dengan tetap berorientasi pada pertumbuhan yang focus pada kualitas, meningkatkan efisiensi, dan menggali potensi pendapatan baru.
"Kami akan terus bekerja keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," tutur Arif.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Optimistis Kinerja Moncer, Direksi Bank Jatim Kompak Borong Saham