
BI Kurangi Lelang SRBI, Dana Rp140 T Langsung Banjiri Bank RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Makin minimnya aliran modal asing yang masuk ke instrumen operasi moneter Bank Indonesia (BI), yakni SRBI atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia dipicu oleh kebijakan dewan gubernur BI semakin mengurangi lelangnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penyusutan lelang SRBI dilakukan sebagai upaya otoritas moneter untuk menjaga likuiditas di pasar uang Indonesia.
"Jadi kami terus menurunkan lelang SRBI," ucap Perry saat konferensi pers hasil rapat berkala KSSK, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Perry mengatakan, total posisi instrumen SRBI per 23 Juli 2025 telah tersisa Rp 754,1 triliun, dari sebelumnya per Januari 2025 masih mencapai Rp 923,5 triliun.
"Kurang lebih telah turun lebih dari Rp 140 triliun, dan ini akan menambah likuiditas di pasar uang," tutur Perry.
Sebagai informasi, merujuk data Bank Indonesia berdasarkan transaksi sepanjang 21-24 Juli 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp 60,19 triliun di instrumen SRBI.
SRBI terus menerus diobral asing setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan.
Net outflow pada SRBI mencapai Rp 13,5 triliun, ini adalah catatan terburuknya sejak instrumen tersebut dijual pada September 2023.
Dalam tiga pekan terakhir, outflow di SRBI bahkan menembus Rp 27,86 triliun.
Outflow pada SRBI terjadi sejak BI memangkas suku bunga acuan pada Mei dan Juli masing-masing sebesar 25 bps. Pemangkasan suku bunga akan menurunkan tingkat imbal hasil SRBI sehingga investor mulai menjualnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Rate Masih Berpotensi Dipangkas, Data Ini Jadi Penentunya!
