IHSG Lari Kencang Sejak Pagi, Ternyata Ini Penyebabnya

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
28 July 2025 09:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang pagi ini, Senin (28/7/2025). Indeks dibuka naik 1,25% ke level 7.638,16.

Penguatan ini didukung oleh kenaikan 323 saham. Tercatat hanya 158 saham yang turun dan sisanya atau 472 tidak bergerak. 

Nilai transaksi dalam 10 menit perdagangan mencapai Rp 1,4 triliun yang melibatkan 2,46 miliar saham dalam 171.900 kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, IHSG pagi ini ditopang oleh sektor finansial yang naik 2,06%. Kemudian energi naik 1,14% dan properti 1,02%. 

Bila dirinci, saham asuransi Sinar Mas, SMMA menjadi penggerak terbesar IHSG dengan sumbangsih 36,1 indeks poin. Sejak dibuka saham ini langsung menembus batas auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 20% ke level 27.225. 

Saham sektor finansial lain yang menopang IHSG adalah bank jumbo. BBRI pagi ini naik 1,55% ke level 3.940 dan menyumbang 9,89 indeks poin. Lalu BBCA naik 1,78%, dan BMRI 1,28%. 

Terpantau saham-saham konglomerat yang sebelumnya menopang IHSG tidak berbuat banyak dalam pergerakan IHSG pagi ini. Hanya satu emiten Prajogo Pangestu yang masuk dalam daftar 10 penggerak utama, yakni BREN. 

BREN tercatat naik 1,63% dengan kontribusi minim dibandingkan dengan movers lain, yakni 1,9 indeks poin. 

Menyambut pekan ini, pelaku pasar bersiap menghadapi pekan yang sarat agenda global dari keputusan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed), negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China, hingga rilis data manufaktur China dan Indonesia.

Sementara itu, euforia pasar domestik tetap perlu dibarengi dengan kewaspadaan. Sebagaimana diketahui, IHSG mencatat kinerja impresif sepanjang pekan perdagangan 21-25 Juli 2025. IHSG ditutup menguat 3,17% secara mingguan ke level 7.543,50 pada Jumat (25/7/2025), mencetak penguatan tiga pekan beruntun sejak awal Juli.

Kenaikan ini mempertegas kekuatan tren bullish di pasar saham domestik. Secara teknikal, IHSG berhasil menembus dua level resistance penting: pertama, di level 7.350 yang terbentuk pada 23 Januari 2025, dan kedua, di rentang 7.464,75-7.530,55 yang sebelumnya tercatat pada 11 Desember 2024.

Breakout di kedua zona ini menjadi sinyal kuat bahwa tren penguatan IHSG saat ini tetap terjaga, meskipun masih ditopang oleh segelintir emiten, terutama saham-saham konglomerat dan euforia atas saham IPO, serta didukung oleh momentum teknikal yang solid.

Akan tetapi sejak awal Juli, IHSG meninggalkan enam area gap teknikal pada grafik harian, hal yang umum terjadi ketika harga naik tajam dalam waktu singkat. Berikut daftar gap yang tercipta:

Gap 1: 6.943,92 - 6.955,45
Gap 2: 7.013,63 - 7.026,48
Gap 3: 7.055,79 - 7.071,34
Gap 4: 7.216,81 - 7.226,11
Gap 5: 7.291,56 - 7.311,91
Gap 6: 7.469,23 - 7.478,36

Dalam analisis teknikal, gap cenderung memiliki kemungkinan untuk ditutup kembali, meskipun waktunya bisa bervariasi dari jangka pendek hingga panjang.

Menariknya, dua zona resistance yang berhasil ditembus kini berpotensi menjadi area support teknikal baru, sesuai prinsip resistance becomes support. Selain menjadi level psikologis penting, kedua area ini juga beririsan dengan beberapa gap yang belum tertutup.

Oleh karena itu, jika terjadi koreksi, IHSG berpeluang menguji kembali level-level tersebut sebagai support dinamis, sekaligus menjadi ujian kekuatan tren naik IHSG ke depan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Terciduk Lego 10 Saham Ini Kala IHSG Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular