IHSG Sesi I Turun 0,14%, Mayoritas Sektor di Zona Merah

mkh, CNBC Indonesia
Jumat, 25/07/2025 12:47 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,14% di sesi I perdagangan hari ini, Jumat (25/7/2025). 

Indeks merosot 10,62 poin ke level 7.520,28. Sebanyak 252 saham naik, 362 turun, dan 342 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 5,9 triliun, yang melibatkan 12,24 miliar saham dalam 797,7 ribu kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, nyaris seluruh sektor berada di zona merah. Hanya energi, finansial, dan konsumer non-primer yang berada di zona hijau dengan penguatan masing-masing 0,43%, 0,27%, dan 0,22%.


Sektor yang merosot adalah bahan baku (-0,95%), properti (-0,74%), kesehatan (-0,7%), dan teknologi (-0,45%), utilitas (-0,43%), konsumer primer (-0,3%), dan industri (-0,07%). 

Sementara itu, saham yang menjadi penggerak utama adalah SMMA yang naik 20% atau menyentuh auto reject atas (ARA). Asuransi milik Sinar Mas ini menyumbang 30,11 indeks poin. Lalu emiten tambang Sinar Mas (DSSA) menyumbang 6,52 indeks poin.

Selain itu, emiten Prajogo Pangestu yang baru berumur 13 hari perdagangan, yakni CDIA berkontribusi 4,56 indeks poin. CDIA yang hari ini diperdagangkan dengan mekanisme full call auction (FCA) menyentuh batas ARA dengan kenaikan 10% ke level 1.665.

Adapun penguatan IHSG seiring dengan arus modal asing yang kembali masuk ke pasar modal Tanah Air. Asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp175,38 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp 319,49 miliar di pasar reguler.

Masuknya kembali dana asing, khususnya ke emiten perbankan memberikan sinyal positif di tengah tekanan pasar global dan volatilitas yang masih tinggi. Apabila tren inflow asing ini mampu berlanjut hingga perdagangan hari ini, maka peluang penguatan lanjutan IHSG masih terbuka.

Dukungan dari sektor perbankan, yang memiliki bobot besar dalam indeks bisa menjadi motor utama kenaikan IHSG hari ini. Di sisi lain, konsistensi aliran dana asing juga berpotensi memperbaiki sentimen pelaku pasar, baik ritel maupun institusi, menjelang akhir pekan.

Namun demikian, yang perlu diwaspadai adalah kondisi IHSG yang secara teknikal sudah berada di area resistance (batas atas). Sepanjang reli penguatan di Juli ini, IHSG telah meninggalkan sejumlah gap teknikal pada grafik pergerakan harga.

Gap-gap ini berpotensi untuk ditutup dalam waktu dekat, sehingga membuka peluang koreksi jangka pendek secara teknikal. Oleh karena itu, investor disarankan tetap mencermati potensi tekanan jual yang bisa muncul secara tiba-tiba di tengah euforia penguatan.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Terbang Lebih Dari 1%, Waspada Profit Taking!