Perdagangan Perdana di BEI, Saham Bursa Kripto (COIN) Dibuka ARA

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 09/07/2025 10:14 WIB
Foto: Indokripto Koin Semesta. (Dok. Indokripto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bursa kripto Indonesia PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) resmi mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) (listing) pada Rabu, (9/7/2025). Dalam pencatatan ini, COIN menembus auto reject atas (ARA).

Diketahui, COIN melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham sebanyak sebanyak 2.205.882.400 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham atau mewakili 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.


COIN mematok harga final sebesar Rp100 per saham. Dengan harga tersebut, maka COIN berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp220 miliar.

Dalam pembukaan perdagangan hari ini, COIN membukukan harga Rp135 per helai. Ia mengalami kenaikan 35% saat pembukaan perdagangan hari ini.

Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) Ade Wahyu dengan memutuskan menjadi perusahaan terbuka, COIN semakin memperkuat ekosistem aset kripto yang terintegrasi, lebih teregulasi, dan pencatatannya dapat diawasi oleh publik sehingga akuntabilitas menjadi lebih baik terhadap industri aset kripto di Indonesia.

Berdasarkan data laporan terbaru dari Chainalysis Global Crypto Adoption Index, Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam adopsi aset kripto global, naik dari peringkat sebelumnya di posisi ketujuh. Artinya, Indonesia merupakan negara dengan adopsi aset kripto nomor satu di kawasan Asia Tenggara.

Peningkatan terhadap adopsi aset kripto secara global didukung oleh semakin meningkatnya jumlah konsumen aset kripto nasional yang sudah mencapai 14,16 juta orang per April 2025, atau terus bertambah dibandingkan Januari 2025 di angka 12 juta orang. Semakin bertambahnya minat masyarakat terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi yang sudah mendapatkan pengawasan dari Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC mampu mendorong pertumbuhan total transaksi aset kripto Indonesia yang mencapai hingga Rp650,61 triliun di akhir 2024.

"Melalui Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC yang dijalankan secara transparan, inovatif, dan berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kami percaya industri aset kripto nasional akan terus berkembang positif dan tumbuh berkelanjutan," ungkap Ade dalam seremoni pencatatan sahamnya, di Gedung BEI, Jakarta. 

Dari dana IPO tersebut, Perseroan akan mempergunakannya untuk mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan anak, yakni CFX dan ICC yang masing-masing memperoleh sebesar 85% dan 15%.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: COIN Bakal Melantai di Bursa, Simak Prospeknya!