Perang Sampai Kebijakan Trump, OJK Beberkan Situasi Dunia Terkini!

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
08 July 2025 09:24
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar dalam Outlook Ekonomi DPR di Jakarta, Selasa (20/5/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar dalam Outlook Ekonomi DPR di Jakarta, Selasa (20/5/2025). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia-Ketidakpastian global terus meningkat dipicu oleh kebijakan tarif yang baru diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan tensi geopolitik memanas.

Demikianlah disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dalam konferensi pers, Selasa (8/7/2025)

Mahendra menjelaskan, situasi tersebut yang membuat lembaga internasional seperti Bank Dunia dan OECD kembali menurunkan proyeksi ekonomi global pada 2025 dan 2026. Meskipun sempat ada titik terang dari hubungan dagang AS dan China.

"Kita lihat perkembangan hari ini keputusan AS berkaitan dengan tingkat tarif kepada sejumlah negara-negara lain termasuk Indonesia," kata Mahendra.

Gejolak di Timur Tengah masih menjadi kekhawatiran, walaupun gencatan senjata sedikit meredakan pasar keuangan dan harga minyak.

Hal yang juga menjadi perhatian banyak pihak adalah kebijakan moneter AS. Bank Sentral AS masih mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,25-4,5 karena menunggu kejelasan tarif dan dampak terhadap inflasi.

Pada posisi sekarang, Mahendra memastikan perekonomian domestik masih terjaga. Ini terlihat dari inflasi terkendali, surplus pada neraca perdagangan dan perbaikan pada beberapa industri.

"OJK cermati dan assesment berkala terkait geopolitik global yang berpotensi meningkatkan volatilitas dan debitur sektor riil yan memiliki eksposur," ujarnya.

"Di samping itu OJK minta LJK untuk meneruskan asessment atas perkembangan terkini dan lanjutan sehingga diharapkan mampu mengambil langkah antisipatif mitigasi peningkatan risiko," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Wanti-Wanti Dunia Masih Gelap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular