Jurus DHE Ketat Prabowo Amankan Rupiah dari Amukan Dolar AS

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 17/02/2025 16:39 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memberikan sambutan dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia-Kebijakan pengetatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) akan mampu menambah likuiditas valuta asing (valas), khususnya dolar Amerika Serikat (AS) sehingga membantu stabilitas nilai tukar rupiah.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2/2025)


"Dengan adanya DHE SDA akan tingkatkan devisa dan dukung stabilitas nilai tukar rupiah," ungkapnya.

Diketahui, rupiah masih dihantui ketidakpastian global, khususnya yang bersumber dari AS. Kebijakan Presiden Donald Trump dan Bank Sentral Federal Reserve (Fed) dikhawatirkan akan mendorong penguatan dolar AS terhadap seluruh mata uang dunia, termasuk rupiah.

Cadangan Devisa Indonesia per 31 Januari 2025 adalah US$156,1 juta. Semakin tebalnya cadev maka dapat mendukung upaya stabilisasi nilai tukar.

Presiden Prabowo Subianto mewajibkan seluruh Devisa Hasil Ekspor (DHE) atau 100% disimpan di dalam negeri mulai 1 Maret 2025 dalam kurun waktu satu tahun. Lewat kebijakan ini ditargetkan US$ 80 miliar masuk ke pasar keuangan dalam negeri.

Perry sendiri meyakini target tersebut sangat realistis. Mengingat kebijakan diberlakukan untuk sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan. Meskipun, sektor minyak dan gas bumi dikecualikan.

"Dengan kebijakan yang baru ini kami perkirakan akhir tahun ini bisa meningkat US$ 80 miliar dari US$13 miliar menjadi US$80 miliar masuknya ke rekening khusus," jelas Perry.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Cerah Hingga Tekanan Dolar & Tarif Masih Jadi Risiko