Kementerian BUMN Usul Efisiensi Anggaran, dari Rp277 M Jadi Rp215 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan rencana efisiensi atas anggaran belanja kementerian dan lembaga tahun 2025.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan efisiensi Kementerian BUMN menyusut dari pagu anggaran yang sebesar Rp 277,5 miliar menjadi Rp 215,3 miliar.

Erick memaparkan, anggaran awal yang sebesar Rp 277,5 miliar terdiri dari Rp 80 miliar untuk program pengembangan pengawasan BUMN, dan Rp 197,4 untuk program dukungan manajemen.

Namun, Ia telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) batas minimum operasional sebesar Rp 215 miliar yang terdiri dari Rp 44 miliar untuk program pengembangan pengawasan BUMN, dan Rp 171,1 miliar untuk program dukungan manajemen.

"Kemarin siang kami coba mengusulkan pada Kementerian Keuangan tentu belum mendapat konfirmasi 100% tapi mereka lihat usulan bukan mengada-ada," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Erick merinci, dari besaran anggaran operasional BUMN yang sebesar Rp 215 miliar tersebut telah dilakukan pemotongan di berbagai pos seperti pemotongan anggaran perjalanan dinas sebesar 54%, pemotongan biaya pengawasan BUMN sebesar 50%, fasilitas IT sebesar 41%, dan pengurangan ATK sebesar 90%.

Baca: Anggaran Kementerian ESDM Kena Gunting Rp 1,6 Triliun, Ini Rinciannya

Selanjutnya, fasilitas pimpinan juga dikurangi sebesar 70%, penyesuaian kendaraan dinas 66%. "Kendaraan dinas yang kemarin kami sewa kami coba ganti lebih murah dari listrik menjadi hybrid. Harganya bisa lebih murah sampai 66%," ucapnya.

Selain itu, ada pemotongan kegiatan rapat dan meniadakan seremonial sebesar 43%, dan efisiensi pemakaian gedung sebesar 39%.

"Kami masih berkomunikasi walaupun memang kemarin apa yang kami dapat Rp 161,9 miliar semoga ada jalan kita tunggu 1-2 bulan ke depan," pungkasnya.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Menteri Lagi, Erick Mau Pangkas BUMN Jadi 30 dan Fokus di Hal Ini