Efek Komentar Trump Soal Tarif, Pasar Saham China & Hong Kong Ambruk

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
22 January 2025 14:10
Investors look at computer screens showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China September 7, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar Asia-Pasifik terpantau beragam pada hari Rabu, dengan saham-saham di Bursa China menurun setelah komentar Presiden Donald Trump tentang penerapan tarif 10% terhadap Tiongkok.

Mengutip CNBC International, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,36%. Nikkei 225 Jepang naik 1,48%, dan Topix naik 0,94%. Kospi Korea Selatan naik 0,75%, sementara Kosdaq diperdagangkan 0,91% lebih tinggi.

Beberapa saham teknologi Korea menguat dengan SK Hynix dan LG Electronics memimpin kenaikan masing-masing sebesar 2,52% dan 3,2%.

Ini menyusul laporan tentang perusahaan-perusahaan Korea yang mempertimbangkan untuk memindahkan pabrik produksi mereka dari Meksiko ke AS menyusul kebijakan proteksionis Trump.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,31%, sementara CSI 300 China daratan turun 0,87%.

Trump mengatakan bahwa timnya sedang membahas tarif sebesar 10% terhadap China dan bea tersebut dapat berlaku paling cepat pada tanggal 1 Februari.

Di Malaysia, para investor akan mencermati pertemuan kebijakan bank sentral negara itu hari ini. Bank Negara Malaysia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tetap pada 3%.

Semalam di AS, tiga indeks utama menguat karena investor melihat komentar Trump seputar perdagangan internasional sedikit lebih lunak dari yang diharapkan.

Dow Jones Industrial Average naik 537,98 poin, atau 1,24%, menjadi 44.025,81. S&P 500 naik 0,88% menjadi 6.049,24, sementara Nasdaq Composite naik 0,64% menjadi 19.756,78.

Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan tarif 25% untuk Meksiko dan Kanada pada 1 Februari. Sebab, kebijakan perbatasan kedua negara itu saat menandatangani perintah eksekutif hari pertama di Gedung Putih, Senin malam.

Ia juga menyebut China, dengan mencatat bahwa AS dapat mengenakan tarif pada negara itu jika tidak menyetujui kesepakatan TikTok.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gagal Ikuti Gerak Wall Street, Bursa Asia Pasifik Kompak Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular