Maybank Indonesia Cetak Laba Senilai Rp 562 Miliar

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
31 October 2024 11:54
FILE PHOTO - Maybank Tower, the headquarters of Maybank, is seen in Kuala Lumpur April 5, 2013.   REUTERS/Bazuki Muhammad/File Photo
Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) membukukan laba sebelum pajak pada kuartal III-2024 sebesar Rp 562 miliar, atau naik 44% year on year (yoy). Hal ini didukung oleh penyaluran kredit yang meningkat dan pendapatan fee-based yang membaik.

Laba sebelum pajak Maybank Indonesia pada kuartal III-2024 naik 2,4% quarter on quarter (qoq) dibandingkan kuartal II-2024 sebesar Rp 548 miliar. Bila dilihat dari awal tahun, maka Maybank Indonesia membukukan laba sebelum pajak pada sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2024 sebesar Rp 845 miliar.

Hasil ini turut memberi sinyal positif terhadap pendapatan bank setelah dilakukan pencadangan pre-emptive dalam nilai yang signifikan pada kuartal I-2024.

Pendapatan bunga (Interest Income) Maybank Indonesia meningkat sebesar 10,2% yoy sejalan dengan penyaluran kredit dan komposisi aset produktif yang lebih baik. Beban bunga tetap tinggi, sehingga pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) Maybank Indonesia turun sebesar 1,5%. Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) Maybank Indonesia mengalami tekanan sebesar 55 bps menjadi 4,5%.

Alhasil, pendapatan bunga bersih Maybank Indonesia pada kuartal III-2024 naik 3,1% dibandingkan kuartal II-2024 sehubungan dengan optimalisasi dana murah.

Maybank Indonesia juga membukukan pendapatan fee-based relatif stabil sebesar Rp 1,43 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun pendapatan fee-based pada kuartal III-2024 naik sebesar 35% dibandingkan kuartal II-2024 yang didukung pertumbuhan fee dari bisnis Premier Wealth, pembiayaan otomotif roda dua anak perusahaan dan pendapatan dari asset recovery.

Lebih lanjut, total kredit yang disalurkan Maybank Indonesia naik 8,8% pada sembilan bulan pertama 2024 menjadi Rp 122,37 triliun dari sebelumnya Rp 112,42 triliun. Kredit non-ritel dan ritel unit bisnis Community Financial Services (CFS) tumbuh signifikan sebesar 11,3% menjadi Rp 79,80 triliun dari Rp 71,70 triliun.

Selaras dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas bank, kredit komersial CFS non-ritel Maybank Indonesia yaitu, Business Banking, mencatat pertumbuhan yang sighifikan sebesar 26,2% diikuti dengan kredit segmen UKM (diklasifikasikan sebagai SME+) yang juga tumbuh 21,6%, dan kredit UKM Ritel (diklasifikasikan sebagai RSME) yang tumbuh 15,8%. Hal ini merupakan dampak dari langkah Maybank Indonesia dalam meningkatkan produktivitas di seluruh lini bisnis dan mempercepat penyediaan solusi perbankan kepada nasabah, serta sebagai dampak dari kolaborasi 'One Maybank go-to-market' yang semakin kuat.

Sementara itu, kredit CFS ritel Maybank Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,0% yang didukung oleh bisnis Kartu Kredit & KTA yang tumbuh 15,9%, dan kredit otomotif Anak Perusahaan yang tumbuh 4,3% di tengah penjualan otomotif roda empat ritel nasional yang turun 11,9%.

Pembiayaan KPR oleh Maybank Indonesia melanjutkan momentum pertumbuhannya sebesar 3,8% didukung langkah pemerintah dengan memperpanjang insentif PPN bersubsidi sampai dengan akhir Desember 2024. Maybank Indonesia terus menjalankan cross-selling antar konglomerasi Maybank sejalan dengan pendekatan 'One Maybank go-to-market'.

Pembiayaan korporasi Global Banking oleh Maybank Indonesia tumbuh 4,5% menjadi Rp 42,57 triliun dari sebelumnya Rp 40,72 triliun. Kredit segmen Large Local Corporate (LLC) tumbuh 25,5% selaras dengan strategi bank pada segmen tersebut. Selain itu, kredit segmen Financial Institutions Group (FIG) juga meningkat sebesar 18,3%.

Maybank Indonesia membukukan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 22,56 triliun. Hal ini didukung pertumbuhan sebesar 44,1% untuk pembiayaan yang difokuskan pada pemanfaatan lahan secara berkelanjutan, dan pembiayaan sektor UKM yang tumbuh 1,4% yoy.

Pada September 2024, Maybank Indonesia menyalurkan pembiayaan untuk energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan sebesar Rp 492 miliar. Total pembiayaan berkelanjutan menyumbang 20,6% terhadap total kredit yang disalurkan (bank saja).

Sementara itu, simpanan nasabah Maybank Indonesia naik 1,2% menjadi Rp 115,88 triliun dari Rp 114,50 triliun. CASA bank tersebut tumbuh 8,8% sedangkan deposito berjangka turun 6,1% yoy dan terus menurun sebesar 2,7% pada kuartal III-2024 dibandingkan kuartal II-2024.

Maybank Indonesia berupaya menurunkan porsi dana mahal dan mengoptimalkan dana murah melalui pemanfaatan platform digital yang dioperasikan oleh bank.

Adapun CASA yang dihimpun melalui M2U App & Web naik 35% sedangkan M2E tumbuh 3,3%. Rasio CASA meningkat menjadi 52,7% pada September 2024 dari 49,1% pada September 2023. Biaya overhead pada sembilan bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp 4,76 triliun, lebih tinggi sebesar 7,6% dibandingkan Rp 4,42 triliun di periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong investasi berkelanjutan untuk meningkatkan kapabilitas teknologi informasi, serta pelaksanaan beberapa inisiatif kunci sejalan dengan strategi M25+ Maybank Group.

Maybank Indonesia mencatatkan perbaikan rasio NPL dari 3,2% (gross) dan 2,1% (net) pada September 2023 menjadi 2,9% (gross) dan 1,7% (net) pada September 2024. Pencapaian ini didukung oleh penerapan manajemen risiko yang memadai. Saldo NPL turun 3,8% dan Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 8,8% pada September 2024 dari 10,7% periode yang sama tahun lalu.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Maybank Indonesia saja berada pada level 89,5% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank saja berada pada level sehat sebesar 181,3% jauh di atas ketentuan regulator.

Posisi permodalan Maybank Indonesia menguat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,8% dan Common Equity Tier 1 (CET 1) sebesar 23,6% pada akhir September 2024.

Sementara itu, kinerja pembiayaan perbankan syariah Maybank Indonesia tumbuh 7,3% yoy menjadi Rp 30,98 triliun pada sembilan bulan pertama 2024 dari Rp 28,88 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh pembiayaan yang meningkat pada segmen komersial dan UKM.

Pendapatan fee-based tumbuh secara signifikan sebesar 21,4% menjadi Rp 166 miliar dari Rp 137 miliar didukung pendapatan fee dari solusi wealth management berbasis syariah.

Simpanan nasabah perbankan syariah Maybank Indonesia tumbuh 2,0% menjadi Rp37,10 triliun dari Rp36,37 triliun. Adapun CASA tumbuh 14,2% menjadi Rp19,29 triliun dari Rp16,89 triliun, sedangkan deposito berjangka turun 8,6% yoy. Rasio CASA Perbankan Syariah Maybank Indonesia naik menjadi 52,0% pada September 2024 dari 46,4% pada September 2023.

Rasio Non-Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah Maybank Indonesia pada September 2024 dan September 2023 tetap stabil sebesar 2,5 (gross) dan 1,8% (net), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) membaik menjadi 79,9% dari 77,3%.

Lantas, Maybank Indonesia terus melanjutkan penerapan Strategic Programmes (SP) 7 yang terintegrasi dengan strategi M25+ Maybank Group yang bertujuan terutama untuk meningkatkan kinerja Maybank Indonesia. Hal ini meliputi fokus untuk mengoptimalkan produktivitas, mendorong customer-centricity dalam pengembangan solusi, memperkuat inisiatif 'One Maybank Go to Market' dan memperdalam solusi wealth management berbasis Syariah.

Inisiatif-inisiatif ini pun telah meningkatkan laba bank, dan merupakan upaya untuk menjadi pembeda, serta mendorong pertumbuhan pada segmen yang berpotensi untuk berkembang lebih jauh.

Dari Juli hingga September 2024, Maybank Indonesia meraih beberapa penghargaan yang sekaligus menjadi bukti atas pencapaian bank dalam inovasi dan kemajuan digital. Penghargaan ini antara lain, 'Wealth Management Platform of The Year - Indonesia' Asian Banking & Finance Retail Banking Awards 2024, dan 'Best Consumer Digital Banks in Asia-Pacific' oleh Global Finance.

Maybank Indonesia juga memperoleh penghargaan di bidang pengelolaan SDM melalui 11 penghargaan dari 'HR Excellence Awards 2024' dan 'Overall HREA Winner' diselenggarakan oleh Human Resources Online, serta empat penghargaan dari 'Human Capital on Resilience Excellence Award 2024' yang diselenggarakan oleh majalah First Indonesia.

Selain itu, Maybank Indonesia turut menerima penghargaan 'Fortune 100 Indonesia's Biggest Company in 2024' dari Fortune Indonesia, dan 'Indonesia Product Experience of the Year - SME Banking Category' di Asian Experience Awards 2024 oleh Asian Business Review baru-baru ini.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan, Maybank Indonesia terus meningkatkan pencapaian bisnis dan profitabilitasnya, didukung pertumbuhan portofolio pembiayaan yang sehat di seluruh segmen, serta pendapatan non-bunga yang sejalan dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.

"Upaya kami untuk terus memperkuat portofolio pembiayaan khususnya pada segmen non-ritel komersial dan UKM yang merupakan expertise kami telah terus menyumbang pendapatan secara menyeluruh, termasuk kredit segmen Korporasi besar dalam negeri yang belum lama ini diperkenalkan ke pasar. Demikian juga, pendekatan consumer centric yang kami terapkan dalam membangun solusi wealth management, termasuk Shariah Wealth Management, telah berhasil menutup gap pendapatan fee Bank secara year-on-year," ungkap Steffano dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).

Dia melanjutkan, Maybank Indonesia akan terus menjaga kualitas aset dan fundamental bank untuk menghadapi peluang serta tantangan di masa depan, dan di saat yang sama memperkuat solusi dan layanan bank agar tetap relevan dengan kebutuhan nasabah sejalan dengan strategi M25+ Maybank Group," tambah Steffano.

Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato' Khairussaleh Ramli menambahkan Maybank Indonesia terus mengupayakan peningkatan di seluruh lini bisnis utamanya, serta akan fokus dalam menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kinerja yang berkelanjutan.

"Didukung dengan strategi M25+, Maybank Indonesia akan terus memperkuat kinerja lini-lini bisnisnya, serta mewujudkan nilai bagi seluruh nasabah maupun pemangku kepentingannya ke depannya," ujar Dato' Khairussaleh.

Anak perusahaan

PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance)

Di tengah penjualan otomotif roda empat ritel yang turun sebesar 11,9%, pembiayaan otomotif roda empat Maybank Finance mengalami penurunan sebesar 3,3%. Sedangkan, laba sebelum pajak Maybank Finance naik 5% yoy menjadi Rp 426 miliar pada sembilan bulan pertama 2024 dari Rp 406 miliar pada tahun sebelumnya. Pencapaian ini didukung oleh pengelolaan portofolio pembiayaan yang lebih baik.

NPL Maybank Finance pada September 2024 sebesar 0,3% (gross) dan 0,1% (net) dibandingkan dengan 0,2% (gross) dan 0,1% (net) pada September 2023.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM)

Pembiayaan otomotif roda dua WOM tumbuh 5,3% yoy menjadi Rp 6,27 triliun pada sembilan bulan pertama 2024 dari Rp5,95 triliun tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini berada di atas penjualan otomotif roda dua ritel nasional yang naik sebesar 3,2% pada kuartal III-2024 menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). WOM mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 212 miliar, meningkat 18,2% dari Rp 179 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Rasio NPL WOM tercatat sebesar 1,9% (gross) dan 0,8% (net) pada September 2024 dari 2,4% (gross) dan 1,1% (net) pada September 2023.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tumbuh 11,9%, Kredit Maybank Indonesia (BNII) Tembus Rp 123 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular