Bursa Asia Bervariasi: Kospi Korea Melaju, Nikkei Jepang Lesu

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
26 August 2024 09:05
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham Asia-Pasifik bervariasi di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Sementara para investor menilai komentar dovish dari Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell.

Berdasarkan data CNBC Internasional pada Senin (26/8/2024), indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,09% pada perdagangan awal, sementara Topix turun 1,02%. Yen Jepang menguat 0,51% menjadi 143,64, level terkuatnya sejak aksi jual Nikkei pada 5 Agustus.

Kospi Korea Selatan naik 0,22% dan indeks saham kecil Kosdaq naik tipis 0,19%. S&P/ASX 200 Australia memulai hari dengan naik 0,34%. Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17.733, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 17.612,1.

Pada hari Jumat, Powell mengisyaratkan adanya kemungkinan pemotongan suku bunga Federal Funds, meskipun ia tidak mengungkapkan besaran atau waktu pasti dari penurunan tersebut.

"Saatnya kebijakan disesuaikan," kata pemimpin bank sentral itu di Jackson Hole, Wyoming. "Arah perjalanan sudah jelas, dan waktu serta kecepatan pemotongan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko."

Selama akhir pekan, Reuters melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel menyerang target-target Hezbollah di Lebanon, tak lama sebelum kelompok bersenjata yang didukung Iran itu meluncurkan lebih dari 320 roket ke arah Israel.

Hezbollah mengatakan bahwa ini adalah balasan atas pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior, bulan lalu oleh Israel.

Namun, kelompok tersebut mengisyaratkan bahwa mereka tidak sedang mempersiapkan serangan lebih lanjut, sementara Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa negara tersebut tidak menginginkan perang skala penuh, tambah Reuters.

Di Asia, investor akan menilai suku bunga pinjaman jangka menengah dari bank sentral China pada hari Senin, serta angka produksi manufaktur Singapura untuk bulan Juli.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Harapan Fed Rate Turun, Bursa Asia Kompak Dibuka Melejit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular