Asing Terciduk Banyak Jual Saham Ini Saat IHSG Tiga Kali ATH Sepekan

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
26 August 2024 07:30
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terkahir berada di zona positif, meskipun sempat tertekan dengan panasnya situasi poltik di dalam negeri. 

IHSG mencetak tiga kali rekor tertinggi (all time high/ATH) sepanjang pekan lalu. ATH pertama terjadi pada Senin lalu di 7.466,83. Kemudian pada Selasa lalu, IHSG kembali mencetak ATH di 7.533,99. Pada Rabu lalu, lagi-lagi bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali mencetak ATH di 7.554,59.

IHSG yang bergairah hingga mencetak ATH tiga kali pada pekan ini terjadi karena adanya optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi benar-benar akan berakhir pada akhir tahun ini.

Adapun IHSG dalam sepekan terakhir naik 1,51% ke level 7.544,29. Selama lima hari pedagangan, IHSG hanya satu kali ditutup di zona merah. 

Seiring dengan hal tersebut, selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 93,1 triliun. Secara rata-rata, nilai transaksi harian melambung 106,1% dibandingkan dengan pekan sebelumnya, yakni menjadi Rp 19,2 triliun

Investor asing melakukan pembelian bersih atau net foreign buy senilai Rp 8,26 triliun, naik hampir tiga kali lipat dibandingkan akumulasi net buy asing pekan sebelumnya.

Sementara itu, asing tercatat net foreign sell atau penjualan bersih pada sejumlah saham. TPIA sepanjang pekan lalu menjadi saham dengan net sell asing terbesar, yakni Rp 158,4 miliar. Kemudian diikuti oleh UNVR Rp 85,6 miliar dan TOWR Rp 43 miliar. 

Mengutip RTI Business, berikut 10 saham dengan net sell asing terbesar sepanjang perdagangan pekan lalu: 

  1. Chandra Asri Pascific (TPIA) - Rp 158,4 miliar
  2. Unilever Indonesia (UNVR) - Rp 85,6 miliar
  3. Sarana Menara Nusantara (TOWR) - Rp 43 miliar
  4. Tempo Scan Pacific (TSPC) - Rp 40,5 miliar
  5. Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) - Rp 28,4 miliar
  6. Surya Citra Media (SCMA) - Rp 23,8 miliar
  7. AKR Corporindo (AKRA) - Rp 17,3 miliar
  8. Astra Otoparts (AUTO) - Rp 14,1 miliar
  9. Bukalapak.com (BUKA) - Rp 9,3 miliar
  10. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) - Rp 8,7 miliar

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Menguat, Saham Ini Paling Banyak Dilepas Asing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular