BPS: Ekspor RI Capai US$22,21 Miliar di Juli 2024, Naik 6,46%
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Juli 2024 mencapai US$ 22,21 miliar atau naik 6,65% (month to month/mtm) dibanding ekspor Juni 2024. Adapun, dibanding Juli 2023, nilai ekspor naik sebesar 6,46% (year on year/yoy).
Dari capaian ini, ekspor nonmigas Juli 2024 mencapai US$20,79 miliar, naik 5,98% dibanding Juni 2024 dan naik 5,87% jika dibanding ekspor nonmigas Juli 2023. Kemudian, ekspor migas meningkat 15,57% menjadi US$ 1,42 miliar pada Juli 2024, dibandingkan US$ 1,23 miliar pada Juni 2024 dan persentase peningkatan yang sama terjadi secara periode tahunan.
"(Secara keseluruhan) Peningkatan ekspor Juli didorong oleh nonmigas biji logam terak abu naik 3.900%," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Kamis (15/8/2024).
Adapun, secara tahunan, ekspor Juli tercatat 6,46%, kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama logam mulai dan perhiasan permata, biji logam terak, dan kakao serta olahannya.
Kemudian, secara tahunan, Amalia mengatakan semua sektor mengalami peningkatan terutama didorong kenaikan industri pengolahan 4,56% yang memberikan andil 3,46%
Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Juli 2024, sebagian besar komoditas mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada bijih logam, terak, dan abu sebesar US$691,2 juta (3.973,44 persen).
Ekspor nonmigas Juli 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,82 miliar,disusul Amerika Serikat US$2,15 miliar dan Jepang US$1,78 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,11%.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2024 mencapai US$147,30miliar atau turun 1,47%, dibanding periode yang sama tahun 2023.
(haa/haa)