Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Rugi Rp 50 M, Efek Boikot Israel?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
01 August 2024 15:55
Ilustrasi kopi starbucks.(AP Photo/Lindsey Wasson)
Foto: Ilustrasi kopi starbucks. AP Photo/Lindsey Wasson)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola gerai makanan dan minuman PT MAP Boga Adiperkasa (MAPB) membukukan kerugian Rp50,11 miliar pada paruh pertama tahun 2024.

Merujuk pada laporan keuangan terbaru dikutip dari keterbukaan informasi BEI, rugi periode berjalan perusahaan pengelola Starbucks ini per Juni 2024 tercatat berbalik haluan dari capaian periode yang sama di tahun 2023, di mana perseroan membukukan laba sebesar Rp 52,64 miliar.

Dari sisi top line, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,62 triliun. Capaian ini turun 18,68% dari tahun lalu sebesar Rp1,99 triliun.

Turunnya pendapatan ini ditopang oleh produk minuman Rp897,97 miliar, makanan Rp623,19 miliar, dan lain-lain Rp104,54 miliar. Penjualan minuman MAPB merosot 24,69% year-on-year (YoY) dari realisasi Rp1,19 triliun pada 6 bulan pertama 2023.

Sementara itu, Beban Pokok penjualan membaik dengan capaian Rp496,89 miliar. Sebelumnya, MAPB mengakumulasikan beban sebesar Rp631,9 miliar.

Per Juni 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp3,05 triliun. Aset ini turun dari akhir tahun 2023 sebesar Rp3,24 triliun.

Sementara posisi liabilitas MAPB sebesar Rp1,41 triliun. Adapun ekuitasnya tercatat sebesar Rp1,64 triliun di semester 2 tahun 2024.

Diketahui, PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) adalah anggota MAP Group yang fokus utamanya pada ritel makanan dan minuman untuk merek internasional, seperti Starbucks, Burger King, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, Genki Sushi, dll.

Belakangan, Starbucks resmi hilang dari daftar Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS Movement). BDS Movement sendiri merupakan gerakan yang menyerukan boikot terhadap merek dan produk yang terkait dengan penjajahan Israel di tanah Palestina.

Mengenai Starbucks yang dikeluarkan dari daftar, Gerakan BDS Indonesia menjelaskan bahwa merek kopi asal Amerika tersebut telah mengalami "pukulan telak" dari gerakan boikot dan telah masuk kategori boikot organik masyarakat.

"[Kemudian], ada beberapa brand lain yang memiliki keterlibatan lebih besar dalam mendukung penjajah dan lebih urgen untuk diboikot. Hal itu membutuhkan perhatian dan fokus lebih lanjut dari tim riset kami," tegas Gerakan BDS Indonesia.

Meskipun Starbucks telah "hengkang" dari daftar target boikot, Gerakan BDS Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tetap mendukung masyarakat untuk terus melakukan boikot organik terhadap merek gerai kopi tersebut.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Boikot, Investor AS Gagal Lego Saham Operator Starbucks RI (MAPB)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular