
Laba Bank Panin (PNBN) Anjlok 26,62%, Jadi Rp 1,28 Triliun

Jakarta, CNCB Indonesia - Laba PT Bank Panin Tbk (PNBN) anjlok 26,62% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,28 triliun pada semester I-2024. Laba bank tergerus beban bunga yang melambung tinggi.
Mengutip laporan publikasi, pendapatan bunga PNBN hanya naik 2,8% yoy, menjadi Rp 7,56 triliun, sedangkan beban bunga melesat 20% menjadi Rp 3,08 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih perusahaan turun 6,4% yoy menjadi Rp 4,48 triliun.
Selain itu bank juga tertekan oleh kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan. Per 30 Juni 2024 bank rugi Rp 135,97 miliar dari yang sebelumnya untung Rp 109,65 miliar.
Sementara itu dari segi fungsi intermediasi, kredit bank naik 6,2% yoy menjadi Rp 147,63 triliun. Akan tetapi hal ini tidak cukup kuat untuk mendorong aset bank. Aset PNBN turun 1,3% yoy, menjadi Rp 219,22 triliun.
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) bank turun 0,6% yoy menjadi Rp 143,54 triliun. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh giro yang turun 6,5% yoy menjadi Rp 11,49 triliun.
Pada periode yang sama tabungan turun 3,5% yoy menjadi Rp 51,01 triliun dan deposito atau dana mahal naik 2,2% menjadi Rp 81,04 triliun. Alhasil margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) juga ikut tergerus dari 5,17% menjadi 4,53%.
Seiring dengan anjloknya laba perusahaan, rasio tingkat pengembalian aset atau return on asset turun 70 basis poin (bps) menjadi 1,48% dan tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) turun 220 bps menjadi 5,33%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beban Bunga Bengkak, Laba Bank Panin Turun 16,77% Jadi Rp 2,5 T