
Beban Bunga Bengkak, Laba Bank Panin Turun 16,77% Jadi Rp 2,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Panin Tbk. (PNBN) membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik sebesar Rp 2,53 triliun per Desember 2023, turun 16,77% secara tahunan (yoy).
Bila dirinci pendapatan bunga bank masih tumbuh 4,95% yoy menjadi Rp 14,59 triliun. Akan tetapi beban bunga melesat 36,96% yoy menjadi Rp 5,33 triliun.
Dengan demikian pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) merosot 7,49% yoy menjadi Rp 9,27 triliun.
Tertekannya Bank Panin atas beban bunga yang melesat juga tercermin dalam rasio net interest margin (NIM) yang turun 60 basis poin (bps) menjadi 4,93%.
Alhasil rasio profitabilitas bank pun ikut turun. Tingkat pengembalian aset atau return on assets (ROA) merosot 34 bps menjadi 1,57% dan tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) turun lebih dalam, yakni 147 bps ke level 5,42%.
Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) bank pada periode yang sama tumbuh 2,38% yoy menjadi Rp 145,22 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh tabungan yang naik 5.48% yoy menjadi Rp 53,75 triliun.
Kemudian giro turun 4,29% yoy menjadi Rp 12,01 triliun, sedangkan deposito naik 1,43% yoy menjadi Rp 79,45 triliun. Alhasil rasio dana murah atau current account savings account (CASA) bank naik jadi 45,3% dari sebelumnya 44,8%.
Dari sisi fungsi intermediasi, emiten bersandi PNBN menyalurkan kredit kepada pihak ketiga Rp 148,49 triliun, naik 8,4% yoy. Capaian ini mendorong aset perusahaan tumbuh 4,51% yoy menjadi Rp 222,01 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bank Panin (PNBN) Tumbuh 16,57% Kuartal I/2024, Ini Penyebabnya