Bursa Saham RI Bakal Terapkan Short Selling, Catat Tanggalnya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
22 July 2024 16:31
Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berdiri dengan latar belakang layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan kabar terkini terkait kebijakan short selling. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan bahwa mekanisme transaksi itu ditargetkan dapat meluncur pada bulan Oktober 2024.

"Iya [short selling meluncur pada bulan Oktober], doakan saja mudah-mudahan, ya," ucap Inarno di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/7/2024).

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap memberlakukan kembali transaksi short selling pada Oktober 2024 dalam rangka membangkitkan gairah investor di pasar saham, meningkatkan likuiditas dan fair price discovery serta menyediakan sarana bagi investor untuk memanfaatkan momentum pasar yang bearish.

Short selling adalah transaksi jual beli saham oleh investor yang belum memiliki saham tersebut. Ini adalah strategi perdagangan saham yang dilakukan dengan berspekulasi pada penurunan harga saham.

Sebelumnya, BEI membeberkan kebijakan short selling di luar negeri telah meningkatkan transaksi saham. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, hal itu dapat berkaca dari negara lain seperti Malaysia, Thailand, Hongkong, dan Singapura.

Dengan adanya short selling ini, turnover-nya dapat meningkat sekitar 2% sampai dengan 17%. Turnover short selling tersebut merupakan data transaksi di beberapa bursa efek seperti Malaysia 2%, Thailand 5%, Hong Kong 17%, dan Singapura 18%.

"Untuk di pasar modal Indonesia sendiri, karena ini sesuatu yang baru akan diperkenalkan, maka untuk tahap awal kami menargetkan untuk turnover Transaksi Short Selling di sekitar 2%-3% dari daily turnover yang ada saat ini," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (1/7/2024) lalu.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Jeblok dan Lesu, BEI Siap Luncurkan Short Selling

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular