Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah

rev, CNBC Indonesia
Kamis, 18/07/2024 07:30 WIB
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto melemah pada hari ini, Kamis (18/7/2024) bersamaan dengan turunnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan terakhir.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (18/7/2024) pukul 05:25 WIB, pasar kripto relatif turun. Bitcoin melemah 0,12% ke US$64.292,3 kendati secara mingguan berada di zona positif 11,45%.


Ethereum berada di zona merah 0,62% dalam 24 jam terakhir Sementara dalam sepekan mengalami apresiasi 9,82%.

Solana terdepresiasi 2,2% secara harian sementara dalam sepekan menguat 10,18%.

Begitu pula dengan Dogecoin yang melemah 1,65% dalam 24 jam terakhir sementara dalam tujuh hari terakhir naik 13,33%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,23% ke angka 2.536,09 Open interest terapresiasi 0,58% di angka US$62,26 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 58 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari coindesk.com, pasar kripto membalikkan keuntungan secara tajam setelah sebelumnya menguat cukup signifikan.

Hal ini terjadi saat indeks saham utama AS juga mengalami penurunan, dengan Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 2,7% dan S&P 500 turun 1,3%. Saham-saham Mega Cap teknologi seperti perusahaan pembuat chip Nvidia (NVDA), yang menjadi kontributor terbesar dalam mencapai rekor tertinggi baru-baru ini, telah mengalami kesulitan dalam beberapa hari terakhir karena investor memindahkan modal ke saham-saham dengan kapitalisasi pasar lebih kecil dalam antisipasi suku bunga yang lebih ramah nanti tahun ini. Nvidia turun 6,5% pada hari Rabu, meskipun masih naik 145% sepanjang tahun ini.

Joel Kruger, seorang strategis pasar di LMAX Group, menyatakan bahwa reli kripto mungkin akan terhenti jika penjualan saham di pasar berubah menjadi koreksi yang lebih dalam, namun dalam jangka waktu yang lebih panjang dapat menjadi tempat perlindungan bagi investor yang melarikan diri dari saham.

"Salah satu kekhawatiran yang telah kami sorot dalam sesi-sesi terbaru adalah kekhawatiran kami tentang kondisi pasar ekuitas AS dan kemungkinan kita akan segera melihat pembalikan dari penurunan yang terjadi saat ini," ujar Kruger dalam catatan pada hari Rabu.

"Tetapi bahkan dalam kasus seperti itu, akan banyak alasan untuk ingin membeli Bitcoin sebagai aset pelarian aman, dan banyak alasan untuk ingin membeli aset kripto lainnya saat terjadi penurunan berdasarkan potensi inovasi besar," tambahnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik