Saham BNI (BBNI) Ngegas Tembus Rp 5.000, Sebulan Melejit 14%
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan blue chip yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bank Negara Indonesia (BBNI), melesat lebih dari 3% pada perdagangan sesi I Jumat (12/7/2024).
Saham BBNI tercatat naik 3,70% ke Rp 5.050 per saham pada penutupan perdagangan sesi I, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 188,35 triliun.
Reli penguatan saham BBNI tercatat sudah terjadi dalam sebulan terakhir, dengan sahamnya naik 7,45% dalam sepekan dan menguat signifikan 14% dalam sebulan terakhir.
Sepanjang sesi I nilai transaksi saham BBNI tembus Rp 508 miliar yang ditransaksikan 12.452 kali dan melibatkan 101,32 juta saham.
Melonjaknya saham BBNI terjadi tidak lama setelah BBNI meluncurkan superapp yang diberi nama wondr by BNI. Dengan kehadiran wondr, BNI membidik pertumbuhan current account savings account (CASA) atau himpunan dana murah nasabah ritel.
"Kami ingin ya bertahap lah, naik CASAnya 75% lalu naik lagi 80% gitu," ungkap Dirut BNI Royke Tumilaar dalam peluncuran wondr pekan lalu.
Sebelumnya, BBNI mencatat laba bersih Rp 5,33 triliun pada kuartal pertama 2024. Angka tersebut naik 2,03% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 5,22 triliun.
BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 695,16 triliun sepanjang kuartal I-2024. Jumlah itu tumbuh 9,6% secara tahunan (yoy).
Salah satu yang berkontribusi atas pencapaian tersebut adalah kinerja kredit konsumer yang mencatatkan pertumbuhan double digit, sebesar 13,6% yoy.
Tahun ini, pertumbuhan penyaluran kredit BBNI diperkirakan mencapai 9% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh segmen berisiko rendah seperti kredit korporasi dan kredit konsumer dan anak usahanya. Sebagai bank besar, BBNI memiliki cadangan yang cukup untuk penyaluran kredit korporasi sepanjang 2024.
BBNI juga melihat potensi pertumbuhan di sektor swasta yang sehat, termasuk sektor perdagangan, manufaktur, dan pembangkit tenaga listrik. Untuk perusahaan BUMN, BBNI akan fokus pada perusahaan blue-chip.
BBNI telah sukses melakukan transformasi bisnis selama empat tahun terakhir, bahkan mampu melewati tantangan pandemi COVID-19. Pada tahun keempat transformasi, BBNI akan fokus pada peningkatan produktivitas skala regional, implementasi kredit, dan peremajaan platform transaksi perbankan.
Untuk peningkatan di wilayah regional, BBNI akan melakukan perubahan dengan mengalihkan 72% frontliner menjadi tenaga penjualan, melibatkan 1.200 orang dalam penjualan langsung, dan menajamkan panduan kredit untuk setiap subsektor berdasarkan kantor pusat.
(fsd/fsd)