
Kantor Sri Mulyani Bakal Terbitkan ORI Khusus SDGs di Oktober

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menerbitkan surat utang ritel pada Oktober 2023, yakni Obligasi Negara Ritel atau ORI khusus untuk mendanai proyek pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
"Jadi memang salah satu inovasi dari pemerintah dalam rangka yang pertama, memperluas basis investor domestik. Kemudian yang kedua, meningkatkan awareness publik terhadap SDGs," kata Kepala Subdirektorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara DJPPR Chandra Akyun Singgih Wibowo, saat ditemui di kawasan Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Chandra mengatakan, hingga kini pemerintah memang belum mematok target mobilisasi dana dari penerbitan ORI itu. Namun, ia menekankan, berdasarkan penerbitan surat utang yang telah diluncurkan terakhir, seperti SBR013, perolehan dana diperkirakan akan mencapai kisaran Rp 15 triliun.
"Saya belum bisa benar-benar menyebutkan angkanya berapa. Tetapi, berdasarkan pengalaman penerbitan SBR013 kemarin, target kami kan Rp 15 triliun. Jadi, ya kira-kira nanti untuk ORI SDGs, mungkin targetnya sekitar angka itu," tegasnya.
"Tetapi, nanti melihat lagi dinamika yang terjadi di Kuartal III dan IV tahun ini, kira-kira kebutuhan pembiayaannya, kebutuhan pembiayaan pemerintah bagaimana," tuturnya.
Terkait SDGs, Chandra mengatakan, pemerintah juga telah menerbitkan beberapa surat utang, seperti SDGs Bonds pada 2021 dengan keberhasilan perolehan dana sebesar 500 juta euro.
Sementara itu, untuk obligasi tematik lainnya dalam rentang waktu 2018-2024 ada seperti Global Sukuk sebesar US$6,5 miliar; Sukuk ritel domestik Rp35,8 triliun; dan Green Sukuk Wholesale senilai Rp29 triliun.
Pada 2023, ada pula berupa Blue Bonds yang perolehan dananya sebesar 20,7 miliar yen Jepang. Sementara pada 2024 dana yang berhasil diraup ialah sebesar ¥25 miliar dari penerbitan Blue Bonds.
"Artinya, market itu cukup bagus tanggapannya terhadap instrumen-instrumen tematik," ucap Chandra.
Sebagai informasi 17 Tujuan tersebut yaitu:
(1) Tanpa Kemiskinan;
(2) Tanpa Kelaparan;
(3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera;
(4) Pendidikan Berkualitas;
(5) Kesetaraan Gender;
(6) Air Bersih dan Sanitasi Layak;
(7) Energi Bersih dan Terjangkau;
(8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi;
(9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur;
(10) Berkurangnya Kesenjangan;
(11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan;
(12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab;
(13) Penanganan Perubahan Iklim;
(14) Ekosistem Lautan;
(15) Ekosistem Daratan;
(16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh;
(17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Milenial Borong Surat Utang Pemerintah, Mayoritas Pegawai Swasta