Mau Hapus Sandwich Generation, OJK Luncurkan Peta Jalan Dana Pensiun

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
08 July 2024 17:31
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono menyampaikan sambutan dalam Peluncuran Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028 di Yogyakarta, Senin (8/7/2024).
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono menyampaikan sambutan dalam peluncuran Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024–2028. (Dok. CNBC Indonesia/Muhammad Khadafi)

Yogyakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024–2028. Hal ini akan memastikan perekonomian masyarakat Indonesia tetap sehat setelah era bonus demografi berakhir. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa potensi pertumbuhan Indonesia masih sangat besar, terutama didukung dengan bonus demografi. Akan tetapi, satu hal yang menjadi perhatian adalah adanya potensi risiko kenaikan dependency ratio saat berakhirnya periode bonus demografi pada 15-20 tahun mendatang.

"Oleh karena itu, upaya mendorong penguatan dan pengembangan industri dana pensiun menjadi hal yang mutlak untuk memitigasi potensi risiko tersebut karena industri dana pensiun memiliki peranan penting dan strategis pada tatanan perekonomian nasional," kata Ogi dalam peluncuran Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028 di Yogyakarta, Senin (8/7/2024).

Ogi mengatakan bahwa peta jalan industri dapen akan membuat daya beli masyarakat terjaga saat terjadi transisi dari usia produktif menjadi non-produktif. 

"Jika mengacu kepada istilah yang cukup familiar saat ini, yaitu sandwich generation, kami meyakini bahwa dana pensiun merupakan salah satu solusi finansial untuk memutus rantai sandwich generation," katanya. 

Lebih lanjut, dari perspektif yang lebih makro, industri dana pensiun berperan sebagai investor institusional yang dapat mendorong perekonomian nasional melalui penyediaan sumber pembiayaan jangka panjang.

Sementara itu, total aset dana pensiun per Mei 2024 sudah mencapai Rp 1.439,71 triliun atau tumbuh 8,36% secara tahunan (yoy) dengan compounded annual growth rate (CAGR) periode 2020-2023 mencapai 9,95%.

Kemudian jumlah penyelenggara program pensiun sebanyak 222, dengan 3 penyelenggara program pensiun wajib dan 3 penyelenggara program pensiun sukarela yang meliputi  28,29 juta peserta dari seluruh program tersebut.

Ogi juga mencatat replacement ratio dari hasil analisis dan kajian yang dilakukan estimasinya baru sekitar 15%-20% dari take home pay dan 60%–65% dari basic income.

"Rekomendasi International Labour Organization, adalah 40%," kata Ogi.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Mau Reformasi Dana Pensiun, Para Pekerja RI Wajib Tahu Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular