Sudah 118 Saham, Bursa Buka-Bukaan Alasan Tambah Emiten Shortselling
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham yang masuk dalam daftar saham short sell terus bertambah meski transaksinya belum resmi diluncurkan. Terbaru, terdapat 118 daftar saham yang bisa di-shortsell.
Mengacu pada pengumuman BEI No. Peng-00134/BEI.POPO/06-2024, per Juli 2024, terdapat enam saham yang baru masuk daftar tersebut. Mereka adalah PT Ecocare Indo Pasifik Tbk. (HYGN), PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM).
Lalu ada pula PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD).
Terkait penambahan ini, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik pun menjelaskan bahwa terdapat beberapa kriteria yang dipertimbangan bursa untuk mempertimbangkan saham yang masuk dalam daftar tersebut.
"Tentu dasarnya adalah perhitungan kuantitatif termasuk likuiditas di pasar dan juga ada faktor-faktor kualitatif. Itu memang rutin dikeluarkan walaupun pada saat yang bersamaan belum, untuk margin sudah berjalan," ungkap Jeffrey kepada wartawan, di main Hall BEI, Jakarta, Jumat, (5/7/2024).
Ia mengatakan, ketersediaan likuiditas itu menjadi sangat penting karena transaksi shortsell maupun margin adalah transaksi yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan bertransaksi secara regular.
Sebelumnya, Per 14 Juni 2024, BEI menetapkan ada 116 saham yang bisa ditransaksikan dengan short selling.
Short selling sendiri adalah transaksi jual beli saham oleh investor yang belum memiliki saham tersebut. Ini adalah strategi perdagangan saham yang dilakukan dengan berspekulasi pada penurunan harga saham.
Untuk itu strategi short selling biasanya digunakan oleh investor yang berpengalaman dan memiliki jam terbang tinggi, dan tidak disarankan ke trader atau investor pemula. Poin penting dari strategi ini adalah kemampuan membaca pergerakan saham dan memperkirakan kapan harga akan turun.
Strategi short selling ini biasanya juga dinilai sebagai strategi investasi dengan risiko yang tinggi. Karena harapan investor dari peminjaman saham dari sekuritas adalah saham tersebut akan mengalami penurunan harga saat sudah dijual.
Sehingga dia bisa membelinya kembali dan mengembalikannya ke perusahaan sekuritas, nah selisih harga jual beli inilah yang memberikan profit ke pihak investor.
Berbeda transaksi margin trading, nasabah memiliki kapasitas untuk bertransaksi saham lebih besar dari modal yang dimiliki. Karena perbedaannya tersebut, maka BEI memberlakukan perizinan terpisah bagi kedua transaksi saham tersebut.
Saat ini, terdapat 93 anggota bursa (AB) yang tercatat di situs web bursa. Namun, diketahui saat ini belum ada AB yang memiliki izin short sell.
(fsd/fsd)