
Muhammadiyah Minat Caplok KB Bank Syariah, Manajemen Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank KB Bukopin Indonesia Tbk. (BBKP) atau KB Bank buka suara terkait wacana Muhammadiyah yang berminat mengakuisisi anak usahanya, PT KB Bukopin Syariah (KBBS). Manajemen bank milik Kookmin Bank asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan wacana itu akan terealisasi.
VP Corporate Relations KB Bank Adi Pribadi, mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi secara resmi dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Namun, ia mengatakan pihaknya selalu terbuka terhadap peluang bisnis yang ada.
"Pada dasarnya, kami selalu terbuka terhadap setiap peluang kerja sama dan kolaborasi bisnis yang ada," kata Adi saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (27/6/2024).
Ia mengatakan, jika informasi telah resmi atas rencana ini telah diperoleh KB Bank, tentunya pihaknya akan menyampaikan sesuai regulasi keterbukaan informasi yang berlaku.
Seperti diberitakan sebelumnya, CNBC Indonesia mendapatkan informasi bahwa Muhammadiyah, salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia, sedang melakukan "pendekatan" untuk mengakuisisi KBBS. Dalam hal ini, pihak Muhammadiyah baru memulai membuka pembicaraan terkait hal ini dengan direksi anak usaha PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) itu.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas tidak menampik ataupun membenarkan wacana tersebut. Ia tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya mengakuisisi bank syariah guna mengembangkan ekonomi masyarakat. Hal ini merujuk Muktamar, yakni forum permusyawaratan tertinggi bagi Muhammadiyah, yang diadakan lima tahun sekali.
"Satu hal yang sudah pasti, Muktamar Muhammadiyah tahun 1915 di Makassar telah mengamanatkan kepada para pimpinan dan warga Muhammadiyah agar memajukan diri dalam bidang ekonomi dan bisnis," kata Anwar saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (19/6/2024) lalu.
Ketika ditanya terkait minat Muhammadiyah terhadap KB Bukopin Syariah, ia mengatakan belum bisa memberi komentar karena saat itu sedang menunaikan ibadah haji.
Sementara itu, manajemen KKBS juga tidak menampik atau membenarkan kabar tersebut. Ketika dihubungi CNBC Indonesia pada hari Rabu (19/6/2024), manajemen secara singkat mengatakan bahwa wacana tersebut merupakan ranah pemegang saham.
Bak cinta lama bersemi kembali, Muhammadiyah dan KB Bukopin Syariah memang memiliki hubungan historis.
Mulanya, KB Bukopin Syariah beroperasi dengan nama PT Bank Syarikatan Indonesia, sebelum diakuisisi oleh KB Bukopin (sekarang KB Bank) secara bertahap dari tahun 2005 hingga tahun 2008.
Bank Persyarikatan Indonesia sendiri, sebelumnya bernama PT Bank Swansarindo Internasional didirikan di Samarinda, Kalimantan Timur berdasarkan Akta Nomor 102 tanggal 29 Juli 1990. Bank itu dibetuk dari peleburan dua bank pasar (BP), yakni BP Gunung Sindoro di Surakarta dan BP Gunung Kendeng di Samarinda.
Proses akuisisi Bank Syarikatan Indonesia oleh Muhammadiyah bergulir pada tahun 2001 hingga akhir 2002, dan resmi pada tahun 2003. Namun dalam perjalanannya, bank ini mengalami kondisi keuangan yang buruk dan akhirnya mendapat tambahan modal dan asistensi dari PT Bank Bukopin Tbk.
Pada akhir tahun 2008, nama bank ini berubah menjadi PT Bank Syariah Bukopin. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2021 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa menyetujui untuk melakukan perubahan nama lagi menjadi PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS).
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batal Akuisisi KB Bank Syariah, Ketua PP Muhammadiyah Ungkap Alasannya
