Bos LPS Sebut Higher For Longer Cuma Akal Bulus AS, Kok Bisa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
27 June 2024 10:15
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa saat hadir dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa saat hadir dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut bahwa fenomena higher for longer atau tingkat suku bunga global pada level tinggi hanyalah tipuan bank sentral Amerika Serikat (AS) belaka.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, fenomena tren suku bunga tinggi yang dilakukan oleh The Fed merupakan strategi dalam mempertahankan perekonomian di negaranya.

"Amerika Serikat juga berbohong ke kita sebetulnya, mereka bunga tinggi 5,25% kita pasti berpikiran beranggapan mereka mengetatkan kebijakan moneternya ternyata nggak," ujarnya dalam merespons pertanyaan anggota Komisi XI DPR RI, dikutip Kamis (27/6).

Purbaya mengungkapkan saat The Fed menaikkan berkali-kali lipat acuan suku bunga, namun mereka juga menggelontorkan dana secara besar-besaran sejak Maret 2023  atau saat Silicon Valley Bank (SVB) jatuh.

"Mereka inject uang besar-besaran sejak Maret 2023 tahun lalu ketika SVB nya jatuh. Jadi mereka berbohong. Yang penting kita jangan kejebak dengan akal bulus mereka," ungkapnya.

Seperti diketahui, SVB merupakan perbankan AS yang mengalami kolaps tahun 2023 setelah nasabahnya melakukan penarikan dana secara besar-besaran. "Bank SVB jatuh, mereka AS inject. Akan tetapi, ekonomi AS tumbuh sekarang," ucapnya.

Menurutnya, Indonesia pun tidak perlu khawatir terhadap tren suku bunga tinggi selama perekonomian domestik kuat

"Biariin aja, saya kan nggak naikin suku bunga. Jadi bunga deposito nggak naik terkalu signifikan. Lending rate juga nggak naik jadi kita masih bisa tumbuh ke ekonomi. Selama fokus ke ekonomi domestik, higher for longer juga tidak apa-apa," pungkasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Era Suku Bunga Tinggi Bakal Lama, Bos BSI Siapkan Strategi Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular