
Jadi Dirut Baru KAEF, Djagad Siap Tingkatkan Kinerja Perusahaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Usaha Milik Negara di bidang kesehatan, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kini memiliki Direktur utama baru yakni Djagad Prakasa Dwialam. Penunjukan ini disepakati berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar, Selasa (25/6/2024).
Djagad menjelaskan pergantian posisi tersebut merupakan hal yang wajar dalam perusahaan BUMN. Diharapkan dengan adanya pergantian ini kinerja perusahaan ke depan bisa jauh lebih baik.
"Itu keputusan pemegang saham dan pergantian pimpinan di BUMN bisa terjadi setiap saat. Tapi yang pasti ini hal normal untuk bisa meningkatkan kinerja perusahaan," ungkap dia dalam Public Expose Kimia Farma di Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Sebagai Direktur Utama baru, Djagad menuturkan bahwa dirinya akan memprioritaskan mengembalikan pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkelanjutan. Pihaknya pun tetap akan meneruskan strategi dan target perusahaan sebelumnya.
Untuk diketahui KAEF mencatat pembengkakan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas sepanjang tahun 2023 menjadi sebesar Rp 1,48 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercacat rugi Rp 190,4 miliar.
Sementara, jumlah rugi komprehensif yang diatribusikan kepada pemegang saham berasal dari operasi yang dilanjutkan sepanjang tahun 2024 menjadi Rp 1,47 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 121,7 miliar.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, meskipun perusahaan milik negara tersebut mencatatkan penjualan bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 9,96 triliun atau naik 7,93% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,23 triliun, namun kerugian beban pokok penjualan membengkak 25,83% menjadi Rp 6,86 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 5,45 triliun. Sehingga, laba bruto perseroan turun menjadi Rp 3,10 triliun dari sebelumnya, Rp 3,77 triliun.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan beban usaha yang juga meningkat 35,4% menjadi Rp 4,66 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, Rp 3,44 triliun. Beban keuangan perseroan juga naik 18,4% menjadi Rp 622,8 miliar dari tahun 2022 yang sebesar Rp 525,6 miliar.
"Yang jelas, pergantian ini hal yang normal dan saya tidak sama sekali baru di Kimia Farma karena saya baru 6 bulan. Sebelumnya Direktur Utama di PT Kimia Farma Trading and Distribution," tegas dia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Demi Bisnis Berkelanjutan, Kimia Farma (KAEF) Tempuh Dua Strategi Ini