Setelah Ditinggal Founder, Kinerja GOTO Justru Semakin Kuat

rah, CNBC Indonesia
25 June 2024 13:08
Ilustrasi GoTo. (Dok. gotocompany.com)
Foto: Ilustrasi GoTo. (Dok. gotocompany.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah mendapatkan sorotan terkait dengan pengunduran diri para founder (pendiri), setelah perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSB), pada Selasa 11 Juni 2024 lalu.

Mengacu data yang disampaikan manajemen GOTO, dalam RUPST itu, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Andre Soelistyo sebagai Komisaris GOTO. Andre adalah Direktur Utama GOTO pasca-merger Tokopedia-Gojek di Mei 2021 dan kemudian menjadi Komisaris GOTO.

Berikutnya, pendiri Tokopedia William Tanuwijaya dan Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto telah habis masa jabatannya masing-masing sebagai Komisaris dan Direktur GOTO di 2024 ini. Pasca transaksi TikTok-Tokopedia di kuartal I-2024 lalu, Melissa memiliki tanggung jawab lebih luas yang meliputi bisnis Tokopedia dan Shop Tokopedia dan menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Tokopedia pasca RUPS GOTO.

Sebelumnya Kevin Aluwi, Co-founder dan CEO Gojek juga lebih dulu mundur dari jajaran tertinggi GOTO. Saat pertama merger Tokopedia-Gojek menjadi GOTO, Kevin menjabat sebagai Direktur GoTo dan CEO Gojek. Posisinya lalu berubah menjadi Komisaris GOTO pada RUPST 6 Juni 2022 dan selesai.

 

Dengan ketiadaan para pendiri di jajaran struktur GOTO, apakah perusahaan yang kini dipimpin Patrick Walujo dan diperkuat sejumlah profesional, ahli, mantan menteri, dan auditor ini dalam tren membaik?

Sebagaimana diketahui, GOTO kini menempatkan sejumlah ahli di jajaran komisaris di antaranya Agus Martowardojo (mantan Dirut Bank Mandiri dan eks Gubernur Bank Indonesia), Marjorie Tiu Lao (mantan Chief Financial Officer The LEGO Group), dan John Aristianto Prasetio (Komisaris Bursa Efek Indonesia).

Ada pula Dick Van den Berghe (eks Chairman Walmart Canada Bank), Wishnutama Kusubandio (mantan Menteri Pariwisata), dan dua pengusaha Garibaldi Thohir dan Winato Kartono.

Kinerja Menguat

Patrick Walujo bukan merupakan orang baru di GOTO. Sebagai investor awal di Gojek, Patrick akhirnya menduduki jabatan sebagai CEO GOTO sejak disahkan dalam RUPST pada Juni 2023.

Menurut manajemen GOTO, Patrick memiliki pengalaman yang luas dan mendalam mengenai GOTO dan ekosistemnya serta pengetahuan mengenai lanskap investasi dan sektor teknologi baik Indonesia maupun global. Pemahaman Patrick akan GOTO dan seluruh lini bisnisnya, dipupuk sejak awal perjalanan Gojek.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, alumnus Cornell University ini adalah Komisaris GOTO.

Dalam perjalanan kariernya, Patrick turut mendirikan Northstar Group pada 2003. Sebelum mendirikan Northstar, ia adalah Wakil Presiden Senior Pacific Century Ventures Ltd. di Tokyo (tahun 2000 hingga 2003), di mana ia memainkan peran kunci dalam merger, akuisisi, dan pengembangan bisnis perusahaan. Patrick memulai kariernya di Goldman Sachs & Co. di London dan New York (1997-2000).

Saat ini Patrick juga menjabat sebagai komisaris PT Indosat Tbk dan PT Duta Intidaya Tbk. Dia juga menjadi anggota Dewan Penasihat International Council on Foreign Relations dan masuk kepengurusan Kadin Indonesia di bagian Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi.

Sejak Patrick menjadi Dirut GOTO, perbaikan kinerja perusahaan terlihat jelas dari kuartal ke kuartal. Agus D. W. Martowardojo, Komisaris Utama GOTO, mengatakan sepanjang 2023, GOTO berhasil menjalankan transformasi perusahaan yang signifikan dalam menyiapkan landasan kuat untuk pertumbuhan bisnis yang berjangka panjang, berkelanjutan dan profitable.

"Upaya ini menghasilkan kinerja pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkualitas, disertai dengan pengendalian biaya yang disiplin, sehingga GOTO berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal empat 2023, melampaui target perseroan," kata Agus Marto, dalam keterangan resmi GOTO.

Perbaikan Kinerja GOTO di Q1 2024



Analis Riset NH Korindo Sekuritas, Richard Jonathan Halim, menilai para founders GOTO sebetulnya telah meletakkan fondasi dan mengantarkan startup dari fase awal hingga menjadi unicorn maupun decacorn. "Kini estafet kepemimpinan diteruskan oleh Patrick Walujo sebagai professional untuk mencapai target profitabilitas," kata Richard.

Dia juga menjelaskan bahwa belum genap setahun Patrick menjabat sebagai CEO, GOTO telah berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal IV-2023 dan di tahun ini menargetkan EBITDA yang disesuaikan impas.

"Di bawah kepemimpinan CEO saat ini, GOTO telah melakukan perombakan yang massif untuk mencapai sustainabilitas bisnis dengan refocusing ke segmen On-Demand Services (ODS) dan fintech dengan margin besar untuk memacu profitabilitas," katanya.

"Sementara segmen e-commerce yang masih membutuhkan biaya investasi tinggi untuk memenangkan persaingan berhasil menarik mitra strategis yaitu TikTok. Sehingga dengan upaya tersebut GOTO terhindar dari aktivitas cash-burn yang berlebihan dan outlook profitabilitas menjadi lebih jelas," ungkap Richard.

 

 


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Semua Pendiri Gojek-Tokopedia Hengkang dari GOTO, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular