
Gebrakan Bank Mandiri dan KBRI Seoul Cetak Pekerja Migran Jadi Juragan

Seoul, CNBC Indonesia - Sekitar 61.000 Warga Negara Indonesia (WNI) terdaftar sebagai diaspora di Korea Selatan. Dari jumlah tersebut, mayoritas sebesar 90% merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mencari nafkah di Negara Kimchi.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul mendorong PMI agar bisa naik kelas menjadi 'juragan' ketika kembali ke Indonesia.
Visi tersebut diwujudkan melalui program 'Mandiri Sahabatku' yang memberikan edukasi pengelolaan finansial melalui investasi, hingga bimbingan kewirausahaan.
Mandiri Sahabatku merupakan rangkaian program selama setahun yang dimulai sejak 2011. Pada 2024, puncak acaranya digelar di KBRI Seoul, Sabtu (22/6).
Dalam acara tersebut, sebanyak 100 PMI berkumpul untuk saling berbagi dan menimba ilmu investasi dengan mudah melalui superapp Livin' by Mandiri. Mereka juga mendapat pembekalan terkait kewirausahaan dari para pakar, mulai dari 'Merapi Farm' di sektor peternakan, hingga 'Indogrosir' di sektor ritel.
![]() Puncak Rangkaian Program Mandiri Sahabatku, Sabtu (22/6/2024), di KBRI Seoul, Korea Selatan. |
Salah satu PMI yang hadir, Wahyu Pambudi, mengatakan terinspirasi untuk membuka usaha peternakan. Wahyu yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, sudah 2 tahun bekerja di Korea Selatan sebagai pekerja manufaktur.
Kepada CNBC Indonesia, Wahyu mengaku memiliki gaji bulanan sekitar Rp 25 juta–Rp 30 jutaan, tergantung jam kerja dan waktu lembur.
"Gaji saya pakai untuk dikirim ke rumah, bantu orang tua. Lalu, saya juga nabung untuk modal nikah dan modal buka usaha peternakan," kata dia di sela-sela acara Mandiri Sahabatku.
Wahyu mengaku sangat terbantu dengan adanya acara Mandiri Sahabatku. Sebab, ia mendapatkan pencerahan soal cara merencanakan keuangan dan juga memulai usaha.
Program Kampung Korea KBRI Seoul
Pada saat bersamaan, KBRI Seoul juga memiliki program 'Kampung Korea' yang sudah berjalan selama 5 tahun terakhir. Sejalan dengan Mandiri Sahabatku, Kampung Korea mendatangkan pakar-pakar untuk memotivasi para PMI menjadi pengusaha saat kembali ke Indonesia.
"KBRI Seoul melihat PMI sebagai warga yang harus dilindungi dan dibina. Karena setelah kontrak selesai, mereka harus pulang ke Indonesia. Kami ingin supaya mereka di Indonesia memiliki kehidupan yang lebih baik lagi. Kalau bisa jadi bos atau juragan di Indonesia," kata Kuasa Usaha Ad Interim KBRI di Korea Selatan, Zelda Wulan Kartika, di ajang Festival Indonesia 2024, Minggu (23/6/2024), di Seoul.
Lebih lanjut, Zelda mengatakan KBRI Seoul bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan dan perusahaan-perusahaan yang berkenan memberikan pelatihan-pelatihan tersebut.
"Para perbankan sangat antusias. Seperti Bank Mandiri, ternyata punya program yang mirip dengan KBRI Seoul, jadi kami akan sinergikan itu. Kami akan gali lebih lanjut, karena tujuannya sama," ia menjelaskan.
Kemudahan PMI Mengelola Keuangan Lewat Livin' by Mandiri
![]() Festival Indonesia 2024 di Seoul, Korea Selatan, Minggu (23/6/2024), digelar oleh KBRI Seoul bekerja sama dengan Bank Mandiri. |
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan kehadiran Bank Mandiri di Festival Indonesia 2024 yang digandeng dengan puncak acara Mandiri Sahabatku merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mengembangkan potensi PMI dalam hal investasi dan kewirausahaan.
"Ini merupakan salah satu cita-cita Bank Mandiri, yaitu membangun para PMI untuk bisa memiliki taraf ekonomi yang lebih baik," kata dia di sela-sela acara Festival Indonesia 2024.
Melalui superapp Livin' by Mandiri, para PMI dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, melakukan remitansi dengan 11 valuta asing yang saat ini tersedia, hingga berinvestasi hanya dalam satu aplikasi.
![]() Puncak Rangkaian Program Mandiri Sahabatku, Sabtu (22/6/2024), di KBRI Seoul, Korea Selatan. |
Salah satu PMI di Seoul, Rio Santoso (29 tahun), mengaku memilih menjadi nasabah Mandiri karena berbagai kemudahan di Livin' by Mandiri. "Untuk mendaftar jadi nasabah, bisa pakai nomor telepon yang terdaftar di negara tertentu. Jadi prosesnya sangat mudah," ia menjelaskan.
Rio mengatakan fitur di dalam aplikasi Livin' by Mandiri juga memudahkan investor mendaftarkan Rekening Dana Nasabah (RDN). Saat sudah terintegrasi, Rio hanya perlu satu aplikasi untuk menabung sekaligus berinvestasi.
Mulanya Rio mulai mencoba-coba investasi saham pada akhir 2022 dengan bergabung sebagai nasabah Mandiri Sekuritas. Setelah mempelajari seluk-beluknya, ia pun mulai berani berinvestasi dalam jumlah besar.
"Waktu 2022 akhir sampai 2023 masih sedikit karena baru belajar. Sekarang sudah mulai kencang investasinya," ia bercerita.
Rio mengatakan portofolio sahamnya sudah hampir Rp 400 juta dalam periode setahun lebih berinvestasi saham lewat Livin' by Mandiri.
PMI lainnya, Syamsuddin (45 tahun) yang berasal dari Cirebon, sudah 9 tahun bekerja sebagai operator pabrik di Korea Selatan. Setiap bulannya ia mengantongi gaji pokok Rp 23-24 jutaan.
"Kalau ada lemburan, kadang bisa sampai Rp 30 jutaan," kata dia kepada CNBC Indonesia.
Syamsuddin mengatakan gajinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan ditabung. Ia memilih menabung di Bank Mandiri karena berbagai kemudahan yang diberikan.
"Nabung di Mandiri, lebih gampang, simpel, mudah aksesnya, nggak pernah trouble. Kalau ada pengaduan cepat dilayani oleh customer service," ia menjelaskan.
![]() Senior Vice President Government Project 3 Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan, di acara Mandiri Sahabatku, Sabtu (22/6/2024), Seoul, Korea Selatan. |
Senior Vice President Government Project 3 Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan, mengatakan superapp Livin' by Mandiri memberikan layanan finansial yang dapat diakses 24 jam di lebih dari 120 negara.
Untuk mengakomodir layanan customer care, Bank Mandiri sudah mengandalkan layanan chatbot yang dinamai 'MITA' (Mandiri Intelligence Assistant).
"Rekan-rekan PMI bisa menanyakan berbagai hal kepada MITA yang dapat diakses 24 jam," kata Hendrianto.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mandiri Sahabatku Dorong Pekerja Migran RI Naik Kelas Jadi Pengusaha
