Biofarma Ajukan PMN Rp 2,21 Triliun Tahun 2025, Buat Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) mengajukan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp 2,21 triliun. Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, PMN tersebut akan digunakan untuk kepentingan bisnis operasional perseroan.
"PMN yang kami harapkan untuk ke depan saat ini adalah untuk kepentingan di Biofarma operation," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI Jakarta, Rabu (19/6).
Shadiq memaparkan, nantinya dana tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk pembaruan mesin dan teknologi yang ada saat ini.
"Perlu diketahui bahawa bisnis vaksin ini Biofarma sepertinya kita juga sudah terlambat mungkin 10-15 tahun lalu untuk pembaruan mesin-mesin," tuturnya.
Menurutnya, pembaruan teknologi mesin saat ini juga telah diusulkan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Sehingga, PMN yang semula dialokasikan untuk anak usahanya PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), PT Indofarma Tbk. (INAF), dan Holding BUMN RS PT Pertamina Bina Medika (IHC) agar dapat direalokasi kepada Bio Farma.
"Kami berharap dan kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dana yang kurang lebih Rp 1 triliun ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan di Biofarma," pungkasnya.
(fsd/fsd)