
Banyak Diprotes Investor, BEI Review Kebijakan FCA Bulan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan Full Call Auction (FCA) yang akhir-akhir ini menjadi polemik di antara investor ritel.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya menjadwalkan peninjauan ulang (review) terhadap kebijakan FCA di papan pemantauan khusus ini selama tiga bulan sekali. Artinya, review FCA akan dilaksanakan pada bulan ini, alias Juni.
"Kami melakukan review itu sesuai dengan prosedur yang ada. Dan tentunya itu belum bisa kami tentukan (hasilnya), tetapi segera. Karena sudah mendekati waktu reviewnya, dari terakhir 25 Maret 2024, atau tiga bulanan," ungkap Jeffrey saat ditemui wartawan di Press Room BEI, Senin, (10/6/2024).
Jeffrey pun mengaku, pihaknya terbuka dan menerima seluruh masukan dari berbagai pihak. Termasuk protes yang disuarakan investor melalui karangan bunga yang diberikan ke BEI.
"Terkait karangan bunga, atau masukkan melalui media dan cara apapun, kami dengarkan dan kami perhatikan," katanya.
Lebih jauh, Jeffrey menjelaskan bahwa tujuan utama papan pemantauan khusus adalah untuk memberikan kesempatan kepada para investor untuk melihat secara lebih jelas terkait saham yang punya karakteristik risiko berbeda. Sementara volatilitas harga bukan tanggung jawab bursa.
"Nah, kalau naik turunnya itu mekanisme. Di dalam continous auction juga bisa naik turun, di call auction juga bisa naik turun. Buktinya beberapa hari ini naik turun," ucap Jeffrey.
Sebelumnya, Gedung BEI sempat dihiasi karangan bunga bernada protes dari perwakilan investor ritel mulai hari Kamis, (30/5/2023). Sayangnya, karangan bunga tersebut tidak bertahan lama karena segera disingkirkan oleh petugas keamanan setempat.
"Yth. pimpinan BEI, tolong rubah FCA. ngga konfusif buat market," sebagaimana terpampang dalam karangan bunga tersebut, dikutip dari foto yang beredar di grup analis.
"Rest In Peace Kebijakan FCA BEI," ungkap karangan bunga lainnya.
Sebagaimana diketahui, kebijakan Papan Pemantauan Khusus ini sudah disosialisasikan kepada berbagai pihak serta diimplementasikan dalam 2 tahap, yaitu tahap 1 (hybrid) sejak 12 Juni 2023 dan tahap 2 (FCA) pada 25 Maret 2024.
Namun, banyak investor ritel yang mengeluh bahwa perdagangan di saham pemantauan khusus ini tidak transparan. Pasalnya, dalam papan ini tidak disediakan info bid offer secara real time, melainkan hanya indikator harga (IEP) & indikator volume (IEV).
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eks Bos Bursa Kritik Keras FCA BEI: Bursa Efek Remang-Remang!