Market Commentary

Jadi Penopang IHSG, Saham BBNI Menguat 3,47%, BBRI Naik 2,27%

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 06/06/2024 16:32 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau melonjak pada akhir perdagangan Kamis (6/6/2024).

Saham BBNI ditutup melonjak 3,47% ke posisi harga Rp 4.770/unit. Dalam pekan ini, sejatinya perbankan raksasa cenderung menguat. Selama sepekan terakhir, saham BBNI sudah melesat 6,24%.

Sementara itu BBRI naik 2,27% ke Rp 4.500 per saham dan dalam sepekan mengalami kenaikan 2,74%.


Nilai transaksi saham BBNI pada hari ini mencapai Rp 326,58 miliar dengan volume transaksi mencapai 69,15 juta lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 14.385 kali.

Adapun BBRI nilai transaksinya tercatat Rp 1,3 triliun dengan volume 281,5 juta saham dan ditransaksikan hingga 39.513 kali.

Saham BBNI dan BBRI juga menjadi saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) yang menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, masing-masing memberikan kontribusi 5,9 indeks poin (BBNI) dan 11,8 indeks poin (BBRI).

Mengutip data laporan keuangan bank besar RI per Maret 2024, dalam basis tahunan (yoy) laba bersih kedua bank Himbara tersebut terpantau sudah tumbuh positif.

Pada kuartal I-2024 lalu, BBNI mencatat laba bersih Rp 5,33 triliun pada kuartal pertama 2024. Angka tersebut naik 2,03% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 5,22 triliun.

Sementara itu untuk BRI, secara konsolidasi perusahaan membukukan laba bersih periode berjalan Rp15,98 triliun, tumbuh 2,69% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp15,56 triliun.

Total aset BNI tercatat turun 1,84% menjadi RP 1.066 triliun hingga akhir Maret 2024, dengan ekuitas juga turun 3% menjadi Rp 149,70 triliun. Aset BRI pun tercatat melonjak 9,3% yoy menjadi Rp1.989,07 triliun pada kuartal I-2024.

Di lain sisi, bangkitnya saham BBNI dan BBRI dalam beberapa hari terakhir terjadi karena sahamnya dinilai sudah undervalue, sehingga investor mulai kembali melirik saham BBNI dan BBRI.

Bahkan, jajaran direksi BBNI yang melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham BBNI juga turut menjadi penopangnya.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar tercatat membeli 212.300 lembar saham BBNI pada 7 Mei 2024 di harga Rp 4.710 per lembar. Dengan transaksi tersebut, Royke merogoh kocek hampir Rp 1 miliar atau Rp 999,93 juta.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat