
Terkuak, Ini Penyebab Rupiah Keok di Rp16.280 Lawan Dolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Rabu (5/6/2024) pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,40% di level Rp16.280 per dolar AS. Pelemahan ini melanjutkan pembukaan pagi ini, saat rupiah 'bertekuk lutut' di level Rp 16.260 per dolar AS.
Menurut Bank Indonesia (BI), rupiah melemah akibat penutupan non-delivery forward rupiah yang melemah tajam di pasar New York.
"Rupiah melemah ditrigger oleh closing NDF IDR di pasar New York yang ditutup melemah cukup tajam sehingga menyebabkan opening pasar spot Rupiah di pasar domestik di pagi hari tadi dibuka dengan melemah yang juga tajam. (Padahal) Hari-hari sebelumnya pergerakan Rupiah relatif stabil terkendali," kata Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/5/2024).
Dikutip dari Refinitiv, NDF rupiah overnight sampai 1 tahun mengalami penurunan. Bidding NDF rupiah posisi 3 bulan mencapai Rp 16.310 dan harga jual (ask) mencapai Rp 16.374 per dolar AS.
Kemudian, bidding 1 tahun mencapai Rp 16.455 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp 16.533 per dolar AS.
Edi menuturkan faktor yang mendorong NDF melemah tajam a.l. kondisi global yang masih sangat up and down, termasuk kondisi politik di India yang sudah dalam proses Pemilu.
"Kedua, Pelaku pasar masih melihat adanya permintaan dolar akibat repatriasi yang relatif masih cukup tinggi," katanya.
Edi menegaskan BI akan selalu mengawal rupiah dengan masuk pasar untuk memastikan keseimbangan supply-demand pasar valas. Sore ini, kata Edi, Rupiah ditutup lebih rendah dari posisi opening hari ini.
Namun, melihat melemahnya rupiah yang nyaris menyentuh level Rp16.300/US$1, Bank Indonesia (BI) siap melakukan intervensi demi menjaga kestabilan pergerakan nilai tukar rupiah.
"Terkait NTR kami terus berupaya di tengah gejolak global kami terus menjaga nilai tukar melakukan intervensi di pasar valas," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Perry juga mengatakan, meski rupiah alami pelemahan terhadap dolar AS namun masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara berkembang lainnya seperti Peso Filipina, Won Korea Selatan, dan Thailand.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Kembali Keok, Dolar Sentuh Rp16.355