Boleh Ditiru! Ini Cara Bos BNI Jaga Likuiditas Saat Suku Bunga Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menurunkan ekspektasi terhadap prospek pemangkasan suku bunga di 2024 dan mendorong kesiapan bankir untuk menghadapi dampak era 'higher for longer' utamanya pada kondisi likuiditas.

Di masa suku bunga tinggi, perbankan wajib menata dengan baik kondisi likuiditas dengan semakin selektif dalam penyaluran pembiayaan. Di sisi lain BNI juga mendorong sumber pendanaan lain termasuk lewat global bond yang pada April 2025 berhasil dirilis USD 500 juta.

Saat ini BNI masih optimistis terhadap sektor korporasi dan konsumer ritel sebagai sektor yang menjadi sumber pertumbuhan pembiayaan utama BNI ditopang masih baiknya konsumsi dan berlanjutnya ekspansi.

Di sisi lain, BNI mendukung kebijakan insentif makroprudensial Bank Indonesia yang diharapkan bisa mendorong likuiditas, sehingga memberi keyakinan bagi perbankan untuk melakukan ekspansi. Lalu Seperti apa strategi BNI menjaga kondisi likuiditas perbankan di masa suku bunga tinggi? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Royke Tumilaar dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 05/06/2024)