Ini Kata BTN Soal Prospek Bisnis Dampak Kebijakan Tapera

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Rabu, 05/06/2024 13:40 WIB
Foto: Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan, Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (19/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tengah ramai disorot masyarakat. Pemerintah telah menetapkan pekerja wajib menyisihkan uang gajinya sebesar 3% dengan skema pembagian 0,5% ditanggung pemberi kerja dan 2,5% ditanggung pekerja.

Iuran Tapera ini harus dibayarkan paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Hal ini dianggap memberatkan pekerja yang sudah terlebih dahulu menerima potongan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta lain-lain. Namun, iuran Tapera telah menjadi mandat dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2020.


Bank Tabungan Negara (BTN), bank pelat merah yang dikenal sebagai bank penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), buka suara terkait hal ini. Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, jika program Tapera banyak diminati oleh masyarakat akan berdampak positif bagi bank tersebut.

"Tentu kalau program Tapera ini banyak diminati oleh masyarakat dalam hal ini pekerja dan banyak yang mengambil rumah melalui KPR Tapera, maka akan berdampak positif kepada BTN yang selama ini menjadi bank terbesar dalam pembiayaan KPR Tapera," ujarnya ketika dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (4/6/2024).

Ramon kemudian menjelaskan, bahwa Tapera dan KPR fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) merupakan dua program yang berbeda. Jika Tapera sumber dananya dari peserta, sedangkan FLPP dari APBN.

"BTN selama ini telah menjalankan keduanya, dan menjadi kontributor terbesar dalam pembiayaan KPR FLPP dan KPR Tapera," kata Ramon.

Di tengah polemik Tapera tersebut, ia mengatakan bahwa prospek KPR masih sangat bagus hingga akhir tahun ini. Menurut Ramon, itu didorong dengan perpanjangan stimulus pemerintah di bidang perumahan mendorong permintaan rumah pada tahun 2023 dan Triwulan I 2024.

"Besarnya dukungan Pemerintah dapat terlihat pada pertumbuhan KPR Nasional hingga triwulan I 2024 telah tumbuh mencapai 12,40% yoy. Untuk BTN sendiri baik KPR Subsidi maupun KPR Non Subsidi naiknya juga signifikan masing-masing double digit," kata dia.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KPR Tumbuh Positif, Tren Sewa Rumah Jadi Peluang Baru