
5 Saham Bank Raksasa Bangkit, Bantu IHSG Balik ke 7.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan terpantau berhasil berbalik arah ke zona penguatan pada perdagangan sesi I Senin (3/6/2024), setelah beberapa hari cenderung volatil bahkan merana.
Per pukul 10:12 WIB, kelima saham bank raksasa kompak bergairah pada sesi I hari ini, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi yang paling kencang penguatannya di sesi I hari ini, yakni mencapai 3,46% ke posisi Rp 4.490/unit.
Sedangkan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling minor penguatannya pada sesi I hari ini, yakni menguat 0,81% menjadi Rp 9.325/unit.
Saham perbankan raksasa kembali menjadi penopang atau movers IHSG pada sesi I hari ini, dengan saham BBRI menjadi penopang terbesar yakni mencapai 20,2 indeks poin.
Berikut pergerakan saham bank raksasa pada sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 4490 | 3,46% |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 6075 | 2,97% |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 4530 | 2,95% |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 2250 | 2,27% |
Bank Central Asia | BBCA | 9325 | 0,81% |
Sumber: RTI
Sejatinya, saham perbankan raksasa mulai bangkit sejak perdagangan Jumat pekan lalu dan turut menahan koreksi IHSG sehingga ditutup terkoreksi kurang dari 1%.
Saham perbankan kembali bangkit setelah beberapa hari merana, di mana salah satu penyebabnya yakni investor asing yang melepas saham perbankan raksasa.
Di lain sisi, saham perbankan yang dinilai sudah murah dan sudah masuk fase jenuh penjualan (oversold) membuat investor cenderung kembali memburu saham perbankan raksasa dan menyebabkan saham perbankan raksasa kembali bangkit.
Di sisi lain, para pelaku pasar juga mencermati sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang memang berpotensi untuk tetap menaikan suku bunga dalam waktu yang lama, sehingga saham perbankan cenderung diuntungkan oleh hal ini.
Selain itu, salah satu penyebab saham perbankan mulai bangkit kembali yakni aksi buyback oleh direksi beberapa perbankan ketika harga sahamnya sedang terkoreksi.
Pada pertengahan Mei lalu, sejumlah direksi justru memanfaatkan momentum untuk memborong saham perbankan, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), BBNI, dan BBCA. Sedangkan untuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masih bersifat rencana.
Di BBRI, manajemen melakukan buyback sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu.
BBRI diketahui telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham maksimum sebesar Rp 1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujui di RUPST.
Sedangkan di saham BBNI, jajaran direksinya pun juga memanfaatkan harga BBNI yang sudah terdiskon. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar tercatat membeli 212.300 lembar saham BBNI pada 7 Mei 2024 di harga Rp4.710 per lembar. Dengan transaksi tersebut, Royke merogoh kocek hampir Rp1 miliar atau Rp999,93 juta.
Sementara untuk BBCA, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja membeli saham BBCA sebanyak 221.100 lembar. Transaksi tersebut dilakukan pada 30 Mei lalu, berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
CNBC Indonesia Research
Sanggahan:Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dividen di Depan Mata, Saham BCA, BRI, BRIS Hingga Mandiri Ngegas