Saham BREN Digembok, Harta Prajogo Turun Rp 13,4 Triliun Dalam Semalam
Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu turun US$ 835 juta atau Rp 13,4 triliun dalam semalam, Selasa (28/5/2024).
Dengan demikian total kekayaan Prajogo menjadi US$ 72,1 miliar atau setara Rp 1.158,79 triliun dan membuatnya duduk di peringkat 23 orang terkaya dunia.
Harta Prajogo merosot seiring dengan keputusan Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara perdagangan satu emiten miliknya, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, suspensi tersebut sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).
"Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 27 Mei 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis BEI, Senin (27/5).
Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Sebagai informasi, bila dibandingkan dengan harga terendah tahun ini pada 15 Januari 2024, BREN sudah terbang lebih dari dua kali lipat atau tepatnya 153,95% ke level Rp 11.250.
Harga saham yang meroket membuat kapitalisasi pasar-nya kini mencapai yang tertinggi di bursa, mencapai Rp1.501,75 triliun. Melengserkan posisi BBCA di urutan teratas yang telah mengisi posisi tersebut selama bertahun-tahun.
Tahta tertinggi tersebut, sebenarnya pernah dicapai BREN sejak dua bulan listing di bursa. Tepatnya pada 8 Desember 2023, sekitar pukul 10.40 WIB harga saham BREN melesat ke posisi Rp8.100 per lembar membuat market cap melonjak jadi Rp1.083,67 triliun.
Pada saat itu market cap BBCA yang berada di Rp1.078,66 triliun terlampaui. Setelah 20 tahun kinerja BBCA disalip oleh BREN yang baru melantai dua bulan.
Selain suspensi saham BREN, harta Prajogo juga mengalami tekanan seiring dengan koreksi tajam pada sejumlah emiten miliknya. Pada perdagangan kemarin, Senin (27/5/2024), saham Chandra Asri Pacific (TPIA) turun 2,48%. Kemudian saham Barito Pacific (BRPT) merosot 8,86%, saham Petrosea (PTRO) anjlok 11,17%, dan Petrindo (CUAN) turun 10,49%.
(mkh/mkh)