
Hari Ini Cum Dividen Tunai Antam, Sahamnya Ngacir 2,16%

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan emas, nikel, dan mineral lainnya yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau melonjak pada perdagangan sesi I Selasa (13/2/2024), di tengah berlangsungnya periode pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2023.
Per pukul 10:32 WIB, saham ANTM melesat 2,16% ke posisi Rp 1.655/unit. Saham ANTM pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.645 - Rp 1.670 per unit.
Saham ANTM sudah ditransaksikan sebanyak 7.481 kali dengan volume sebesar 48,44 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 80,33 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 39,77 triliun.
Hingga pukul 10:32 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.650/unit menjadi antrean beli yang paling banyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 24.633 lot atau sekitar Rp 4,1 miliar.
Sementara di order offer atau jual, pada harga Rp 1.700/unit menjadi antrean jual yang paling banyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 42.858 lot atau sekitar Rp 7,3 miliar.
Pada hari ini, periode cum date dividen tunai ANTM di pasar reguler dan negosiasi tengah digelar, sehingga saham ANTM cenderung bergairah.
Perlu diketahui, cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Untuk bisa mendapat dividen, maka investor perlu membeli saham tersebut sebelum atau pada tanggal cum dividen.
Sebelumnya, ANTM mengumumkan membagikan 100% atau seluruh laba bersih 2023 sebagai dividen bagi pemegang saham. Aksi korporasi ini telah mengantongi persetujuan rapat umum pemegang saham tahunan yang digelar 8 Mei 2024 lalu.
Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan dividen payout ratio (DPR) ANTM pada 2022 yang hanya 50% saja.
Total dividen yang akan ANTM bagikan untuk tahun buku 2023 adalah sebesar Rp 3,08 triliun atau sebesar Rp 128,07 per lembar saham.
ANTM membukukan kinerja positif untuk mendukung pengembangan industri tambang dan kontribusi kepada negara. Tercermin pada pencapaian sepanjang tahun 2023.
Perseroan mencatat nilai penjualan bersih sebesar Rp 41,05 triliun dengan kontribusi dominan dari penjualan bersih domestik sebesar Rp 35,37 triliun atau setara 86% dari total penjualan bersih Perseroan pada 2023.
Perseroan juga memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk emas, bijih nikel, dan bijih bauksit. Pada 2023, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan ANTAM dengan proporsi 64% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp 26,12 triliun.
Sepanjang tahun 2023, PT Aneka Tambang Tbk mencatat total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 1,21 ton. Sementara itu, penjualan logam emas pada tahun 2023 mencapai 26,13 ton.
Perseroan menyatakan konsisten mendorong strategi pengendalian biaya, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan produk dari komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah tantangan global yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas.
Selain itu, dalam RUPS ANTM sebelumnya, Direktur Pengembangan Usaha ANTM I Dewa Wirantaya menjelaskan dividen payout ratio (DPR) sebesar 100% ini merupakan permintaan khusus dari pemegang saham. Dia menjelaskan hal ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah ke pemegang saham.
Dewa juga memastikan dividen sebesar 100% dari laba bersih ini tidak akan tidak akan mengganggu rencana investasi ANTM di tahun 2024. Ia juga menuturkan investasi ANTM di tahun ini adalah sebesar Rp 4,5 triliun, baik untuk investasi organik maupun inorganik.
Dewa merinci, investasi sebesar Rp 1 triliun akan digunakan untuk eksplorasi, Rp 2 triliun untuk investasi inorganik, dan sisanya akan digunakan untuk investasi rutin.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Antam (ANTM) Melesat & Jadi Top Movers, Ada Apa?
