Penambang Bitcoin Makin Sulit Dapat Cuan, Kripto Ambruk Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung turun hari ini (25/4/2024) akibat pendapatan para penambang yang berkurang pasca bicoin halving.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (25/4/2024) pukul 06:41 WIB, pasar kripto terpantau melemah. Bitcoin turun 3,45% ke US$64.136,4 sedangkan secara mingguan berada di zona positif 4,56%.

Ethereum berada di zona merah 2,75% dalam 24 jam terakhir sementara dalam sepekan mengalami apresiasi 4,9%.

Baca: Regulator AS Bakal Tolak ETF Ethereum? Kripto Mulai Berguguran

BNB menguat 0,39% secara harian dan secara mingguan terbang 13,72%.

Sementara Toncoin mengalami depresiasi 2,78% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir ambles 9,33%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 3,53% ke angka 2.534,71. Open interest terdepresiasi 1,4% di angka US$56,48 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 64 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari cointelegraph.com, pasca bitcoin halving yang telah berlangsung bulan ini, para penambang dihadapkan dengan tingkat hash jaringan yang tinggi dan pendapatan yang lebih rendah, para penambang bitcoin mungkin akan mengalami beberapa bulan yang sulit karena pasar menyesuaikan diri dengan halving empat tahunan.

Baca: Menelisik Prospek Cuan di Tengah Momentum Halving Bitcoin

Menurut perusahaan analisis kripto CryptoQuant, harga hash para penambang telah menurun dari hampir 12 sen pada awal April menjadi 7 sen. Harga hash mencapai puncaknya pada 19 sen pada hari halving, dengan pendapatan penambangan mencapai US$107 juta.

Sebagai informasi, dalam penambangan bitcoin, harga hash mengacu pada pendapatan penambangan yang dihasilkan per tera-hash.

Meskipun melihat pendapatan yang lebih rendah, CryptoQuant mengatakan kondisi pasar secara keseluruhan tetap stabil.

"Meskipun masih terlalu dini untuk melihat dampak jangka panjang dari halving pada hashrate jaringan, para penambang tampaknya menjalankan operasi pada tingkat yang sama seperti sebelum halving," kata perusahaan itu dalam sebuah laporan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(rev/rev)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Microstrategy Siap Tambah Tumpukan Bitcoin, BTC Naik Tipis Pagi Ini